monroe
Tidak ada orang yang suka dibohongi. Tentu saja mungkin Anda termasuk salah satu orang di dalamnya. Kabar baiknya adalah, berbohong ternyata bukanlah hal yang mudah. Saat seseorang berbohong, maka perkataan dan gerakan kecil tubuhnya akan menunjukkan reaksi yang tidak sinkron. Jika Anda jeli, akan cukup mudah menyadari apakah seseorang sedang berbohong atau tidak kepada Anda.
Berikut ini adalah 5 tips mudah menyadari apakah orang yang sedang berbicara dengan Anda melakukan kebohongan atau tidak,
- Mata Tidak Berhenti Bergerak
Saat seseorang berbohong, biasanya bola matanya akan terus bergerak. Entah mondar mandir melihat sekitarnya, berkedip lebih banyak dari biasanya, atau menutup mata lebih dari satu detik setiap kalinya. Orang yang sedang berbohong biasanya tanpa sadar melakukan gerakan mata seperti ini.Sebagai informasi, pada umumnya seseorang berkedip sebanyak 5 hingga 6 kali setiap menit atau setiap 10 – 12 detik sekali pada saat berada dalam kondisi normal. Jika ada orang yang berkedip lebih banyak atau lebih dalam satu periode, mungkin Anda bisa mewaspadainya. Karena gerakan – gerakan seperti ini merupakan indikasi seseorang merasakan rasa tidak nyaman.
Selain berkedip terlalu sering, jarang berkedip juga bisa menjadi pertanda. Biasanya oleh orang yang sadar mengenai hal ini dan dengan sengaja mengontrol gerakan matanya. Akan tetapi, gerakan mata juga bisa mengindikasikan hal lain selain kebohongan. Misalnya penyakit Parkinson atau Skizofrenia. - Arah Pandangan Mata Selalu Ke Kanan
Arah mata menunjukkan dari mana seseorang mendapatkan informasi. Orang yang mengingat – ingat sesuatu biasanya akan mengarahkan pandangan ke arah kiri. Jika Anda menanyakan tentang sesuatu yang ia saksikan, dengar, dan kejadian di masa lalu, kemudian arah pandangan matanya ke kiri, kemungkinan ia mengatakan hal yang benar cukup tinggi.Sedangkan jika ia mengarahkan pandangan ke kanan, kemungkinan ia sedang mengakses imajinasinya untuk menciptakan jawaban. Hal ini menunjukkan indikasi adanya kebohongan. Akan tetapi, orang kidal biasanya memberikan respon yang sebaliknya.
- Senyum Dibuat – Buat
Anda pasti pernah membuat senyum untuk menyamarkan perasaan yang sebenarnya. Sayangnya, meskipun hal ini mungkin dilakukan, kan tetapi tidak ada orang yang bisa benar – benar menutupi ekspresi wajahnya. Khususnya pada ekspresi sepintas yang dimunculkan seseorang.Secara mudah, orang yang senyumnya tulus akan memiliki kerutan di bagian kulit sekitar matanya. Sementara senyum palsu hanya senyum yang berbentuk lengkungan bibir saja. Selain itu, ada pula senyum miring yang mengindikasikan sarkasme dan sinisme karena orang tersebut merasa sudah berhasil menyembunyikan sesuatu. Akan tetapi, kadang kala orang yang sedang sangat bahagia atau optimis juga akan membentuk senyuman miring seperti ini. - Wajah Memerah, Berkeringat, Menggigit Bibir, Menarik Napas Dalam – Dalam
Orang yang berbohong seringkali menunjukkan tanda merah di pipi karena rasa cemas yang muncul. Saat seseorang berbohong, mereka akan cenderung merasa cemas karena khawatir kebohongannya akan ketahuan. Rasa cemas ini biasanya ditandai dengan wajah yang memerah, juga keringat yang muncul di dahi, pipi, atau belakang leher. Dan mereka akan berusaha menghapus keringatnya berulang kali.Selain itu, mereka juga akan berkali – kali menghela napas panjang meskipun tidak mereka sadari. Reaksi ini merupakan reaksi tubuh yang refleks dilakukan oleh sistem saraf simpatik sebagai reaksi dari pelepasan adrenalin. Sistem saraf ini mempengaruhi reaksi flight or fight pada diri seseorang. Akan tetapi, orang yang merasa gugup juga seringkali menunjukkan tanda – tanda ini. - Gerak – Gerik Tubuh Yang Gelisah
Seseorang yang berbohong dipercaya membuat tubuh menghasilkan reaksi kimia tertentu yang membuat muka seseorang menjadi gatal. Karena itu, seseorang yang berbohong akan cenderung menyentuh wajahnya berulang kali.Beberapa orang yang berbohong, ada juga yang tidak menunjukkan ciri – ciri fisik tersebut, namun biasanya mereka menyembunyikan tangan di belakang punggung, menggemeretakkan jemari, atau menyilangkan diri sebagai bentuk defensif dari rasa cemas yang mereka rasakan.
Memang keseluruhan tanda ini sebenarnya bukan tanda mutlak. Anda tidak bisa menyimpulkan seseorang berbohong hanya karena seseorang menunjukkan satu dua tanda ini. Ketika seseorang melakukan kebohongan, maka ciri – ciri yang harus dilihat adalah ciri keseluruhan dan bukan per bagian – bagian. Kadang kala, ada juga orang yang mudah sekali merasa gugup, orang yang frustasi, atau orang yang sedang berusaha keluar dari zona pribadi yang menunjukkan ciri – ciri tersebut. Ini bukan karena mereka sedang berbohong, akan tetapi karena mereka merasakan ketidak nyamanan dan cemas karena harus berhadapan dengan sesuatu di luar zona nyaman mereka.
Di beberapa kondisi, seseorang juga bisa saja menunjukkan ciri kebohongan meskipun mereka mengatakan hal yang sebenarnya. Misalnya saat seseorang di interogasi polisi, tampil di depan umum bagi sebagian orang, bertemu dengan orang tua kekasihnya atau orang yang ia sayangi juga bisa menimbulkan rasa gugup dan membuat mereka gelisah. Karena itu, dalam mendeteksi apakah seseorang sedang berbohong atau tidak, Anda juga perlu mengetahui bagaimana kredibilitas orang tersebut. Bukan hanya gerak – geriknya saja. Jika Anda terlalu fokus kepada gerak – gerik yang mereka tampilkan, bisa – bisa Anda malah tidak memperhatikan apa yang mereka katakan dan jadi melewatkan hal yang sebenarnya lebih penting. Bahkan beberapa pembohong ulung atau orang yang sudah terbiasa berbohong biasanya tidak menunjukkan ciri – ciri kebohongan seperti ini karena mereka tidak lagi merasa gugup dalam melakukan kebohongan.
