Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak hutan. Menjaga hutan dari kebakaran adalah hal yang penting untuk dilakukan. Jika kebakaran hutan sampai terjadi, maka akan ada banyak pihak yang dirugikan. Karena itu, penting bagi seluruh masyarakat untuk bekerja sama menjaga hutan dari resiko kebakaran hutan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghindari kebakaran hutan. Baik secara individu maupun secara umum.
Berikut ini adalah 7 cara menghindari kebakaran hutan yang bisa Anda lakukan:
- Mengawasi Titik Rawan Kebakaran Hutan
Indonesia memiliki banyak titip api. Titik api terbanyak berada di Provinsi Kalimantan dan Sulawesi. Karena itu, penting bagi kita untuk melakukan pengawasan di titik – titik yang dianggap rawan menimbulkan kebakaran. Salah satu kondisi yang dapat disebut rawan adalah jika terjadi penumpukan bahan yang mudah terbakar seperti rumput kering dan kayu di satu titik.
Salah satu cara mengetahuinya adalah dengan menggunakan Indeks Kekeringan Keetch Bryam. Indeks Keetch Bryam adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menilai seberapa rawan suatu daerah terhadap potensi atau resiko terjadinya kebakaran. Pengawasan titik rawan kebakaran juga bisa dilakukan dengan patroli di sekitar titik – titik kebakaran. Patroli perlu dilakukan lebih sering khususnya pada saat musim kemarau panjang datang.
- Mendeteksi Kebakaran Hutan Sedini Mungkin
Semakin cepat kebakaran hutan terdeteksi, maka akan semakin kecil resiko yang mungkin terjadi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya kebakaran bisa dideteksi sejak masih dini. Mendeteksi kebakaran hutan bisa dilakukan dengan kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah sekitar.
Salah satunya dengan mendirikan menara pengawas dengan jarak pandang yang jauh. Menara pengawas ini juga sebaiknya dilengkapi dengan teropong dan juga sarana alat komunikasi. Selain itu, membangun pos jaga di sekitar area tanaman juga bisa membantu meminimalisir resiko kebakaran. Pendeteksian kebakaran juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai informasi yang ada. Seperti informasi penerbangan, data satelit, dan juga data cuaca di sekitar area kawasan hutan.
- Mempersiapkan Peralatan Pemadaman Kebakaran Hutan
Meskipun kebakaran hutan cukup jarang terjadi, akan tetapi, mempersiapkan peralatan pemadaman tetap penting untuk dilakukan. Dengan menyiapkan peralatan pemadaman sedini mungkin, Anda akan selalu siap sedia jika suatu waktu terjadi kebakaran hutan. Dan sebelum titik api meluas, api bisa segera dipadamkan.
Selain itu, membuat tempat penampungan air juga membantu meminimalisir dampak dari kebakaran. Tempat penampungan air ini seringkali disebut sebagai embung, dan biasanya dibuat tidak jauh dari titik rawan api. Dengan adanya embung, maka orang akan lebih mudah mengambil air dan segera memadamkan kebakaran yang terjadi.
- Memasang Alarm Peringatan Bahaya Kebakaran
Kebakaran bisa semakin meluas jika orang – orang di sekitar lokasi kebakaran tidak menyadari dan waspada akan kebakaran yang terjadi. Memasang alarm peringatan bahaya kebakaran dapat membuat orang segera waspada dan dapat segera bertindak untuk memadamkan api. Semakin banyak orang yang sadar akan terjadinya kebakaran, maka akan semakin cepat pula api bisa dipadamkan.
- Mengadakan Penyuluhan
Peran masyarakat sekitar adalah hal yang sangat penting untuk mengatasi kebakaran hutan. Dengan mengadakan penyuluhan, diharapkan masyarakat akan semakin peduli terhadap hutan dan resiko kebakaran disekitarnya.
Beberapa kebakaran hutan ada yang disebabkan karena ketidakpahaman masyarakat akan hal – hal yang bisa menimbulkan kebakaran. Penyuluhan dapat memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa beberapa kegiatan kecil bisa berdampak besar dan merugikan banyak orang. Dengan adanya kerja sama antara pihak yang berwenang dengan peran masyarakat sekitar, maka kebakaran akan lebih mudah dicegah dan ditanggulangi.
- Memastikan Bahwa Api Benar – Benar Mati
Banyak kebakaran besar disebabkan oleh hal yang sangat sederhana. Misalnya membuang puntung rokok yang belum benar – benar mati secara sembarangan. Atau menyalakan api unggun dan pergi sebelum benar – benar memastikan api yang dibuat sudah padam. Titik api kecil bisa tertiup angin dan jika mengenai daun kering, bisa merambat dan membuat api semakin besar.
Karena itu, sebelum Anda meninggalkan suatu tempat, pastikan api yang Anda buat sudah benar – benar padam. Untuk memastikan, Anda bisa menyiramkan sedikit air sebelum pergi dan melanjutkan perjalanan. Jangan sampai karena ketelodaran Anda, banyak orang yang justru merasakan dampaknya.
- Memeriksa Peraturan Setempat
Setiap daerah yang memiliki titik api biasanya memiliki peraturan setempat yang mengatur perijinan dan pembatasan larangan pembakaran. Peraturan ini disusun oleh departemen kehutanan dan sumber daya alam, dan mencakup peraturan mengenai jarak pembakaran rumput atau bahan yang bisa terbakar.
Dalam peraturan ini juga dijelaskan mengenai peraturan kegiatan kemah, perijinan menyalakan api unggun, dan juga peraturan bagi pekerjaan yang dilakukan di wilayah hutan. Periksa peraturan ini dan patuhi agar kebakaran dapat diminimalisir. Biasanya, ada juga ketetapan memiliki jarak minimal pembakaran. Pada umumnya, jarak minimal pembakaran adalah sekitar 50 kaki dari bangunan atau sekitar 500 kaki dari hutan.
Nah, itulah 7 cara menghindari kebakaran hutan yang bisa dilakukan dengan melakukan kerja sama antara masyarakat dengan pemimpin daerah setempat. Selain itu, patuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan. Jangan sampai karena tidak mau mengikuti peraturan, Anda malah melakukan tindakan gegabah dan menimbulkan kerugian bagi lebih banyak orang. Selain 7 cara menghindari kebakaran hutan yang telah disebutkan, menurut Anda, hal apa lagi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kebakaran hutan?