Sstt... Inilah 7 Waktu Terbaik Mendengarkan Cerita Horror

Waktu terbaik mendengarkan cerita horror – cerita horror adalah salah satu hal yang bisa dinikmati. Entah sendiri atau bersama-sama, menikmati cerita horor akan jadi hal yang menyenangkan. Terlebih buat kalian yang suka dengan tahayul dan hal-hal yang berbau mistis.

Di Indonesia sendiri cerita horror sangatlah laris. Itu terlihat dari banyaknya film horror yang berkembang di negeri ini.

Bukan cuman film. Kalau kalian amati, belakangan kanal-kanal Youtube di Indonesia juga banyak yang mengangkat cerita horor. Wajar, sih. Apalagi kalau melihat kondisi masyarakat Indonesia yang lekat dengan hal-hal yang berbau mistis.

Ibarat kata, cerita horror adalah hal yang menyenangkan mereka. Mereka bisa dengan mudah menikmati cerita horror. Karena menurut mereka, apa yang diceritakan sangatlah relate. Beberapa mungkin mereka alami sendiri.

Kalau ngomongin cerita horror, agaknya kurang lengkap kalau nggak ngebahas tentang waktu terbaik mendengarkan cerita horror.

Ya, ibarat kata mie kuah pedes yang cocok dinikmati di waktu hujan, cerita horor juga punya waktu-waktu tertentu buat dinikmati. Kami sendiri telah merangkum beberapa referensi mengenai hal ini. Dan jadilah waktu-waktu terbaik mendengarkan cerita horror berikut ini.

waktu terbaik mendengarkan cerita horor

1. Saat sedang berkemah di hutan atau alam terbuka – waktu terbaik mendengarkan cerita horror

Ini adalah momen yang sangat menyenangkan untuk berbagi cerita. Dan horror adalah genre cerita yang paling banyak diperdengarkan pada momen ini. Cerita horror akan membuat adrenalin kalian naik. Apalagi kalau diperdengarkan di malam hari.

Kalian bisa memperdengarkan cerita horror pada momen api unggun. Ini adalah momen terbaik untuk mendengar cerita horor.

Di momen ini, cerita horror akan diperdengarkan secara bersama-sama. Satu sisi itu baik, karena bisa mengurangi sedikit kengerian. Tapi pada sisi lain, ini bisa juga bisa menjadi masalah. Terlebih kalau kalian merasa takut bersamaan.

2. Pada saat tidur berdua di tenda – waktu terbaik mendengarkan cerita horror

Nah, masih soal berkemah nih. Kalau momen api unggun dirasa kurang tepat, kalian bisa memperdengarkan cerita horor sebelum tidur. Perdengarkan saat kalian sedang berada di tenda. Kalau perlu dengarkan berdua. Ini akan membuat adrenalin kalian meningkat.

Tapi harus hati-hati. Kadang-kadang si neng bisa muncul kapan pun. Jadi, tetap waspada. Tetap hati-hati. Jangan sampai si neng masuk ke tenda kalian. Kan nggak lucu kalau sampai 3some sama hantu.

3. Setelah terjadi penampakan – waktu terbaik mendengarkan cerita horror

Mungkin akan jauh dari akal sehat. Tapi, memperdengarkan cerita horor pas momen ini juga bisa dibilang tepat. Malah ini adalah momen terbaik mendengarkan cerita horror. Selagi kalian masih merasa takut, cerita horror akan semakin efektif untuk diperdengarkan.

Tapi itu tadi. Kalian harus tetap hati-hati. Hantu itu bisa ngerasain energi ketakutan kalian. Kalau sampai kalian over takut, penampakan itu bisa datang lagi.

Cuman penampakan yang kedua biasanya berbeda. Lebih soft. Itu karena kalian sudah terbiasa. Ditambah lagi kondisi adrenalin yang sudah meninggi sebelumnya. Dengan kondisi-kondisi ini, penampakan hanya jadi hal yang nggak menakutkan lagi.

4. Saat kalian pengen cabut dari tongkrongan – waktu terbaik mendengarkan cerita horror

Ini bisa dibilang tips. Lebih tepatnya tips untuk bisa cabut tanpa takut diomongin cupu dan sebagainya. Dengan kalian menceritakan cerita horror, mental teman kalian akan langsung menciut. Kabar baiknya, beberapa dari mereka mungkin akan ketakutan.

Ini bagus. Sebab jika mereka ketakutan, mereka akan merasa enggan untuk tetap tinggal di sana. Sederhananya, mereka akan bubar. Nggak mau ngumpul lagi.

Nah, ini bisa jadi momen kalian untuk ikut cabut. Dengan cara seperti ini, kalian nggak perlu merasa takut dan resah bakal diomongin dan sebagainya. Kalaupun diomongin, bilang saja, kalian nggak mau ketemu sosok yang sudah diceritakan tadi.

Oh ya, cara ini hanya bisa digunakan pas malam saja. Kalau kalian ngumpulnya siang, ya, percuma. Cara ini nggak akan berhasil.

5. Saat birahi kalian sedang tinggi dan lagi nggak ada pelampiasan – waktu terbaik mendengarkan cerita horror

Agak aneh sih. Tapi kalian bisa mendengarkan cerita horror saat sedang kondisi ini. Seenggaknya cara ini bisa berguna untuk menurunkan tingkat birahi kalian. Kalau kalian ada pelampiasan, ya, terserah. Kalian mau lanjut atau nggak, ya, urusan kalian. Tapi kalau kalian nggak ada pelampiasan, mending dengerin cerita horror aja.

Adrenalin yang tercipta dari mendengarkan cerita horror akan efektif meredam birahi. Ini terbukti. Seenggaknya, mana ada orang ereksi saat kondisinya sedang takut.

Tapi kondisi itu saja berlainan, terutama kalau setan yang keluar cewek, pake bikini, rambutnya panjang dikuncir, terus ukuran branya tembus di angka 38. Kalau sudah begini, kami yakin, bukannya hilang, birahi kalian akan auto ningkat.

6. Pas lagi diare – waktu terbaik mendengarkan cerita horror

Mungkin akan terdengar aneh; mendengarkan cerita horor untuk mengurangi efek diare. Dan buat kalian yang belum terbiasa, mending jangan lakuin itu. Takut kalian cepirit di celana. Kan nggak asyik kalau kalian sampai cepirit di celana.

Dan buat kalian yang mau coba, silakan. Mendengarkan cerita horor pas diare bakal ngebuat diare kalian sembuh. Seenggaknya, kalian nggak akan betah di WC. Kalian punya keinginan BAB dengan cepet. Itu cukup berpengaruh, sih. Sebab dengan begitu, masalah diare kalian akan otomatis mereda. Cuman mungkin agak capek aja. Sebab kalian harus mondar mandir WC untuk beberapa kali.

7. Pas udah males ngapel – waktu terbaik mendengarkan cerita horror

Kalian mungkin pernah bosen pas apel. Entah karena momennya nggak menarik, atau kalian yang sudah kehabisan bahan. Kalau sudah begini, kalian bisa gunakan cerita horor untuk mengakhiri pertemuan. Ceritakan saja momen serem yang pernah kalian alami. Ceritakan semuanya. Kalau perlu yang paling serem. Tujuannya biar doi takut, dan kalian bisa pulang.

Cuma pada beberapa momen, kalian akan kesulitan buat cerita. Terlebih kalau diawali dengan “eh, aku mau cerita serem, nih”. Kalau doi sudah denger itu, kalian pasti langsung disuruh stop.

Makanya, kalau kalian pengen terapin cara ini, terapin dengan cara-cara yang rapi. Jangan sampai gunakan “cerita serem/horor” di awal. Ceritakan saja secara mengalir. Lalu tuangkan nuansa horror di tengah atau mendekati akhir.