Ini Efek Samping Garam Himalaya yang Perlu Anda Tahu

Efek samping garam himalaya ternyata cukup banyak. Namun, tak hanya efek yang buruk ada pula efek yang baik. Berikut adalah beberapa efek samping garam himalaya yang dapat Anda jadikan pertimbangan memilih produk tersebut.

Tak hanya gula yang berisiko obesitas. Namun, garam pun juga membawa dampak serupa. Bahkan, meningkatkan asupan garam harian sebanyak 1 gram dapat meningkatkan risiko obesitas 25%. Baik itu pada anak-anak atau orang dewasa.

Efek samping garam himalaya

1. Membuat Tubuh Kekurangan Yodium – Efek samping garam Himalaya yang mengandung lebih sedikit zat yodium

Garam Himalaya, walau memiliki kandungan yodium, jumlahnya kurang guna memenuhi kebutuhan kita. Yodium penting untuk memelihara kesehatan kelenjar tiroid serta metabolisme sel.

Jadi, lebih baik mengkonsumsi garam biasa yang berwarna putih dan kaya akan zat yodium. Namun demikian, jika seseorang dengan gangguan kelebihan hormon tiroid mengkonsumsi garam himalaya akan lebih baik. Alasannya adalah karena orang dengan hipertiroid memang harus mengurangi konsumsi yodium.

2. Meningkatkan Risiko Obesitas – Efek samping garam Himalaya yang dikonsumsi terus menerus

Tak hanya gula yang berisiko obesitas. Namun, garam pun juga membawa dampak serupa. Bahkan, meningkatkan asupan garam harian sebanyak 1 gram dapat meningkatkan risiko obesitas 25%. Baik itu pada anak-anak atau orang dewasa.

Siapa sangka, gara-gara makan garam atau makanan yang asin seseorang bisa jadi obesitas. Tentunya ini tidak instan. Tapi bukan berarti tidak akan sama sekali bermasalah bukan? Jadi, alangkah baiknya jika ada jarak penggunaan gara himalaya untuk setiap harinya agar tidak menimbulkan overdosis.

3. Memperberat Kerja Ginjal dan Jantung – Efek samping garam Himalaya terhadap organ vital manusia

Ketika mengonsumsi lebih banyak natrium dibandingkan biasanya secara berlebihan, maka ginjal akan bekerja ekstra. Ginjal berusaha mengeluarkan natrium melalui urine. Tentu saja hal ini akan membuat ginjal bekerja lebih berat dibandingkan biasanya.

Lalu, ketika ginjal kewalahan menyingkirkan semua garam berlebih yang telah dikonsumsi, sisanya akan menumpuk di cairan sel-sel tubuh. Hal ini akan menyebabkan volume air serta darah meningkat. Efek samping garam himalaya menyebabkan jantung serta pembuluh darah bekerja lebih keras guna memompa darah.

Keadaan ini menyebabkan orang yang mengkonsumsi terlalu banyak garam memiliki resiko lebih tinggi terserang beberapa penyakit. Misalnya saja hipertensi, stroke, bahkan kanker, apabila sel-sel dalam tubuh mengandung banyak radikal bebas.

4. Memicu Penyakit Lainnya – Efek samping garam Himalaya sebagai awal dari penyebab penyakit autoimun

Baik garam biasa atau dari garam Himalaya, jika dikonsumsi berlebihan pun dapat memicu kerusakan hati serta osteoporosis. Tidak hanya itu, kebiasaan ini pun bisa meningkatkan risiko penyakit autoimun. Misalnya lupus, multiple sclerosis serta psoriasis.

Karena itulah, penting untuk membatasi jumlah konsumsinya. Bukan hanya sebagai penunjang kesehatan, tetapi juga untuk mengantisipasi masalah tubuh yang lebih kronis.

Memiliki Kandungan Radioaktif yang Buruk untuk Tubuh - Efek samping garam Himalaya bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan

5. Memiliki Kandungan Radioaktif yang Buruk untuk Tubuh – Efek samping garam Himalaya bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan

Garam Himalaya memang banyak memiliki kandungan mineral. Namun, jumlahnya amat sedikit. Walau memiliki mineral yang bermanfaat bagi tubuh, kandungan ini juga dapat menjadi bahaya.

Sebagian dari mineral termasuk beracun serta radioaktif. Kandungan ini sebenarnya tak berguna serta berpotensi membahayakan. Nutrisi tidak baik, misalnya merkuri, arsen, timbal, serta talium dalam garam Himalaya. Unsur radioaktif, seperti polonium, radium, uranium, bahkan plutonium pun ada.

Seperti diketahui, radiasi bisa mengakibatkan kanker. Bahkan apabila Anda mengkonsumsinya dalam jumlah yang terbilang sedikit. Namun, efek samping garam Himalaya ini, masih perlu penelitian lanjutan. Khususnya terkait bahaya mineral serta radioaktif di dalamnya.

6. Lebih Mahal Daripada Garam Dapur – Efek dari garam Himalaya dari sisi ekonomis yang membutuhkan biaya mahal

Efek samping garam Himalaya selanjutnya mungkin tak secara langsung mempengaruhi kesehatan. Namun, Anda mungkin saja jadi mengeluarkan biaya lebih untuk garam yang sebenarnya tidak jauh berbeda dibandingkan garam dapur biasa.

7. Risiko Penyakit – Dampak garam Himalaya yang dapat meningkatkan volume darah

Terlalu banyak mengkonsumsi garam, akan menyebabkan bahaya peningkatan jumlah natrium yang ada dalam sel. Hal ini akan mengganggu keseimbangan cairan. Peningkatan volume darah artinya jantung akan bekerja dengan lebih keras.

Seiring waktu, kerja serta tekanan ekstra bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hal ini dapat menyebabkan penyakit seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, serta stroke.

8. Bahaya Bagi Ibu Hamil – Efek samping garam Himalaya untuk ibu hamil

Mohd Khairul Azuan, seorang peneliti dari Indonesia mengemukakan bahwa permen yang memiliki kandungan garam himalaya dapat membahayakan bagi ibu hamil. Padahal, permen ini cukup umum di Indonesia.

Melalui risetnya, ia pun menyebutkan jika orang-orang yang memiliki gula darah tinggi tidak boleh mengkonsumsi permen tersebut. Alasannya sebab dapat berisiko mengalami hipertensi.

9. Penyakit Akibat Kekurangan Yodium – Efek samping garam Himalaya karena mengandung zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit

Kekurangan yodium dapat menyebabkan seseorang mengalami pembesaran abnormal kelenjar tiroid. Kondisi ini dikenal dengan goiter. Selain itu juga dapat mengalami masalah tiroid lainnya. Pada kasus anak-anak, kondisi ini pun bisa berisiko kecacatan mental.

Walau membutuhkan yodium, tubuh tak memproduksinya secara alami. Cara agar dapat memperoleh zat gizi itu adalah melalui makanan. Orang dewasa umumnya memerlukan kurang lebih 150 mikrogram yodium dalam satu hari. Wanita hamil serta menyusui memerlukan kurang lebih 20 mikrogram yodium setiap hari.