Gejala pneumonia – Ada berbagai macam penyakit yang mungkin menginfeksi tubuh seseorang dan mengganggu kondisi kesehatannya. Salah satunya adalah pneumonia. Penyakit ini merupakan kondisi saat seseorang mengalami infeksi di bagian kantung udara dalam paru – parunya. Infeksi ini bisa terjadi di salah satu kantung atau di kedua kantung udara.
Saat terinfeksi pneumonia, kantung udara akan terisi oleh cairan ataupun dahak yang disebut sebagai pus. Biasanya, pneumonia bisa disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun jamur. Seringkali, pneumonia disebut sebagai paru – paru basah di Indonesia.
Penyebab dan Faktor Resiko Pneumonia
Pneumonia tidak terjadi karena satu penyebab tunggal. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menimbulkan gejala pneumonia. Tergantung organisme dan penyebaran dari pneumonia ini sendiri, pneumonia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pneumonia komunitas dan pneumonia rumah sakit. Pneumonia komunitas cenderung lebih mudah diobati disbanding pneumonia rumah sakit.
Penularan pneumonia bisa ditimbulkan dari empat sebab. Yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae, oraganisme mirip bakteri Mycoplasma pneumonia, jamur, dan virus. Untuk jamur, biasanya jamur penyebab pneumonia hanya menyerang orang yang memiliki gangguan pada system imunitasnya.
Pneumonia memang bisa terjadi pada siapa saja. Tapi beberapa golongan orang memiliki resiko yang lebih tinggi terkena pneumonia. Di antaranya adalah anak usia 2 tahun atau kurang dari 2 tahun, orang dewasa di atas 65 tahun, orang yang dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lama, orang yang dirawat dengan alat bantu napas atau ventilator, orang dengan riwayat penyakit paru kronik atau penyakit jantung, orang yang merokok, dan orang yang imunitas tubuhnya rendah.
Gejala Pneumonia Yang Umum Ditemui
Pneumonia bisa diidentifikasi dari gejala – gejala yang timbul pada seseorang. Pada umumnya, gejala awal pneumonia memang agak sulit dibedakan dengan gejala flu, seperti demam dan batuk. Hanya saja, demam dan batuk orang yang mengalami pneumonia cenderung lebih lama dibandingkan dengan flu biasanya.
Gejala pneumonia tersebut akan semakin berkembang jika tidak diberikan penanganan yang tepat. Selanjutnya, gejala pneumonia akan semakin berat, misalnya dengan terasa nyeri di dada setiap kali bernapas atau batuk, batuk berdahak, mudah lelah, demam dan menggigil, mual dan muntah, sesak napas, timbulnya gangguan kesadaran khususnya pada pengidap yang berusia lanjut atau hipotermia pada orang yang memiliki gangguan system imun.
Sedangkan anak dengan usia yang lebih kecil cenderung menunjukkan gejala pneumonia berupa demam tinggi, selalu kelelahan, tidak mau makan, batuk produktif, dan sesak napas. Jika Anda menemukan tanda – tanda tersebut pada diri Anda atau orang terdekat Anda, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter segera.
Pengobatan Pneumonia
Jika Anda menemukan tanda – tanda tersebut, akan lebih baik jika Anda langsung memeriksakan diri ke dokter. Selanjutnya, dokter akan melakukan diagnosis untuk memastikan penyakit yang Anda alami. Misalnya dengan melakukan pemeriksaan fisik, anamnesis, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti rontgen dada.
Jika diketahui positif pneumonia, dokter akan memberikan Anda obat penurun demam dan obat batuk. Dua obat ini diberikan agar pengidap pneumonia bisa beraktivitas dengan lancar dan frekuensi batuk bisa berkurang.
Dalam beberapa kondisi, pengidap pneumonia juga bisa dirujuk untuk rawat inap. Khususnya jika penderita pneumonia sudah berusia lanjut, mengalami gangguan kesadaran, memiliki fungsi ginjal yang tidak baik, tekanan darah rendah, napas cepat, suhu di bawah normal, dan denyut nadi kurang dari 50 kali per menit atau di atas 100 kali per menit.
Mencegah Pneumonia
Selain mengetahui sebab, pengobatan dan gejala pneumonia, yang terpenting adalah bagaimana mencegah datangnya pneumonia. Dengan melakukan pencegahan, Anda bisa senantiasa berada dalam kondisi sehat dan jadi lebih produktif dalam melakukan berbagai kegiatan.
Ada empat hal yang perlu Anda perhatikan untuk mencegah atau mengurangi resiko infeksi pneumonia. Yaitu melalui vaksinasi, menjaga kebersihan diri dengan baik, menghilangkan kebiasaan merokok, dan menjaga imunitas tubuh tetap baik.
Vaksinasi bisa dilakukan untuk menghindari pneumonia yang disebabkan oleh virus. Sebagaimana penyakit lain yang ditularkan oleh virus, pneumonia juga bisa dicegah dengan vaksinasi. Selain itu, Anda juga perlu menjaga kebersihan diri dengan baik. Dengan begitu, resiko infeksi pneumonia karena bakteri, organisme mirip bakteri dan jamur juga bisa dikurangi.
Anda juga perlu menjaga pola hidup yang sehat dengan mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan merokok, mengkonsumsi makanan sehat dan rutin berolah raga. Dengan menjaga kebiasaan dan membentuk pola hidup sehat, imunitas tubuh bisa terjaga tetap baik dan kemungkinan terinfeksi pneumonia juga lebih bisa diminimalisir.
Baca juga :
- Coba 11 Variasi Resep Singkong Thailand Enak dan Lezat!
- 7 Topping Bubur Ayam yang Paling Disukai Orang Indonesia
- 7 Bahan Resep Diet DEBM yang Mudah Dibuat
- 7 Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan ini Jarang Disadarin Orang
Nah, itulah beberapa gejala dan penyebab pneumonia yang perlu Anda ketahui. Jika Anda mengalami gejala pneumonia seperti di atas, jangan ragu untuk menemui dokter dan memeriksakan diri. Semakin cepat Anda memeriksakan diri, akan semakin cepat diketahui bagaimana kondisi kesehatan Anda saat ini.
Jika Anda ternyata positif mengalami pneumonia, maka pengobatannya juga akan lebih cepat dan mudah apabila Anda memeriksakan diri sebelum gejalanya semakin parah. Semakin lama dan semakin parah gejala yang Anda rasakan, proses pengobatan juga akan semakin sulit dan lebih memakan waktu.
Anda bisa memeriksakan diri ke dokter kepercayaan Anda atau mendatangi fasilitas kesehatan terdekat dengan lokasi Anda. Saat ini, juga banyak aplikasi konsultasi dokter secara online yang bisa Anda manfaatkan terlebih dahulu jika Anda masih ragu untuk pergi ke layanan kesehatan. Apapun cara yang Anda pilih, pastikan Anda memeriksakan diri untuk mencegah resiko yang lebih besar.