Nama Luhut Binsar Panjaitan bukanlah nama baru di kabinet pimpinan Joko Widodo. Pada periode presiden Jokowi 2019 – 2024, Luhut kembali diminta berperan sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju Jokowi – Ma’ruf. Di periode ini, Luhut diminta membantu presiden sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.
Jabatan sebagai menteri cabinet bukanlah yang pertama bagi Luhut. Pada masa kepemimpinan Jokowi sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan sempat menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia. Tepatnya sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.
Masih dalam era kepemimpinan Jokowi, tahun 2015 Luhut ditunjuk untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia. Pengangkatan ini dilakukan pada tanggal 27 Juli 2016 ketika dilakukan reshuffle menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Tidak lama setelah itu, terjadi polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS). Polemik ini menjadikan menteri ESDM Arcandra Tahar diberhentikan secara hormat oleh Presiden Joko Widodo. Kemudian presiden menunjuk Luhut Binsar Panjaitan untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pengalaman Luhut Binsar Panjaitan Dalam Bidang Politik
Luhut Binsar Panjaitan sudah berkiprah dalam dunia politik Indonesia sejak lama. Sebelum bergabung dalam Kabinet Kerja bersama Presiden Joko Widodo, dia pernah memangku jabatan sebagai menteri Perindustrian dan Perdagangan di tahun 2000 – 2001. Jabatan ini dia lalui pada saat Abdurrahman Wahid masih menjadi Presiden RI tahun 1999 – 2001.
Sebelum itu, Luhut juga pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura dan menjabat sejak tahun 1999 hingga 2000. Jabatan ini dia pegang pada saat kepemimpinan BJ Habibie sebagai presiden Indonesia. Pada saat itu, BJ Habibie memandang Luhut sebagai sosok yang piawai dalam berdiplomasi.
Lewat kemampuannya tersebut, Luhu bisa memulihkan ketegangan yang berlangsung antara Indonesia dengan Singapura hingga kembali ke titik semula hanya dalam waktu 3 bulan pertama masa kepemimpinannya.
Keluarga dan Kehidupan Pribadi Luhut Binsar Panjaitan
Luhut Binsar Panjaitan adalah seorang putra Batak Toba dengan nama Panjaitan sebagai marga. Luhut lahir pada 28 September 1947 sebagai anak pertama dari 5 bersaudara. Dia lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara dari pasangan Bonar Panjaitan dan Siti Frida Naiborhu.
Kemudian, Luhut menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki 4 orang anak. Yaitu Paulina Panjaitan, David Panjaitan, Paulus Panjaitan, dan Kerri Panjaitan. Luhut diminta menjadi Menteri pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi – Ma’ruf pada usianya yang ke 72 tahun.
Pendidikan Luhut Binsar Panjaitan
Luhut memulai perjalanan pendidikannya sejak SMA. Ia pindah ke Bandung dan memutuskan bersekolah di SMA Penabur. Sejak saat itu, Luhut aktif di berbagai kegiatan organisasi. Dimulai dari keikut sertaannya sebagai salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI). KAPI yang Luhut dirikan menghimpun berbagai mahasiswa dan pelajar untuk bergerak menentang Orde Lama dan PKI.
Pada tahun 1967, Luhut melanjutkan pendidikannya dan masik ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian darat. Tiga tahun kemudian, dia lulus sebagai Lulusan Terbaik di tahun 1970. Atas prestasinya tersebut, ia berhasil mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Sebagai alumni AKABRI, Luhut melanjutkan kariernya sebagai militer. Sebagian besar karir militernya ia habiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan kopassus, nama Luhut Binsar Panjaitan akrab dikenal sebagai komandan pertama Detasemen 81. Dari posisi tersebut, ia telah terlibat di dalam berbagai pertempuran dan juga mendapat banyak jabatan penting.
Beberapa jabatan yang pernah Luhut raih selama di militer adalah sebagai Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Pengalaman – pengalaman inilah yang membuatnya dipercaya untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan Detasemen 81.
Kepangkatan yang Diraih Oleh Luhut Binsar Panjaitan
Karirnya dalam militer pun tidak perlu diragukan lagi. Luhut Binsar Panjaitan berhasil meraih berbagai pangkat selama ia berada di militer. Berikut ini adalah pangkat – pangkat yang pernah diraih Luhut:
- Letnan Dua Inf (1970)
- Letnan Satu Inf (1973)
- Kapten Inf (1975)
- Mayor Inf (1980)
- Letnan Kolonel Inf (1983)
- Kolonel Inf (1990)
- Brigadir Jenderal TNI (1995)
- Mayor Jenderal TNI (1996)
- Letnan Jenderal TNI (1997)
- Jenderal TNI (HOR) (1 November 2000)
Karir Luhut Sebagai Pengusaha
Selain sebagai militer dan politisi, Luhut Binsar Panjaitan juga seorang pengusaha. Bisnisnya di bidang energy mulai ia rintis sejak tahun 2004. Pada tahun tersebut, ia mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Saat ini, Toba Sejahtra fokus bergerak di bidang batu bara, namun telah memiliki anak perusahaan yang bergerak di sector minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
Afiliasi Politik Luhut Binsar Panjaitan
Pada tahun 2008 hingga 2014, Luhut pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPP Partai Gerindra. Kemudian, ia juga pernah menjadi salah satu nama yang diusulkan untuk menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar (2016 – 2019).
Aktivitas Sosial Luhut Binsar Panjaitan
Peran Luhut Binsar Panjaitan tidak terbatas hanya di ranah politik dan sebagai pengusaha saja. Dia juga secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Di tahun 2001 – 2010, Luhut pernah memegang peran sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia.
Selain itu, ia juga merupakan pendiri Yayasan DEL, Pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi, dan Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa. Luhut juga pernah berperan sebagai Pembina Relawan Bravo 5 Pendukung Jokowi – JK di tahun 2014.
Baca juga:
- Daftar 38 Menteri Kabinet Baru Indonesia 2019-2024
- 7 Tipe Penumpang KRL yang Bisa Bikin Naik Darah
- 8 Aksi Memukau Jean Claude Van Damme
Itulah informasi mengenai sosok Luhut Binsar Panjaitan yang menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia. Bagaimana menurut Anda dengan terpilihnya Luhut pada posisi ini?