7 Cara Mudah Menanam Tanaman Walisongo

Menanam tanaman walisongo – Banyaknya jenis tanaman hias seringkali membuat kita bingung untuk memilih. Apalagi kalau Anda masih pemula. Di antara banyaknya tanaman hias, tanaman walisongo adalah salah satu jenis tanaman hias yang banyak diminati. Tanaman ini memiliki warna daun yang unik dan bentuk menjari yang menarik.

Warna daun tanaman walisongo adalah perpaduan dari warna hijau dan putih kekuningan. Perpaduan warna ini membuat banyak orang menjadikan tanaman walisongo sebagai tanaman hias di rumah atau di kantor. Apalagi, selain warnanya yang unik, tanaman ini juga memiliki manfaat untuk menetralkan polusi udara di dalam ruangan.

Sayangnya, tanaman walisongo memiliki harga yang relatif mahal. Karena itu, dibandingkan membeli akan lebih baik kalau Anda mencoba menanam tanaman ini sendiri. Apalagi, tanaman ini juga bisa diperbanyak dengan tiga cara, yaitu stek, cangkok, dan menyebarkan biji.

Di antara tiga metode tersebut, metode stek pucuk dan anakan adalah metode yang paling mudah dan aman dilakukan. Salah satu alasannya karena hasil anakan yang didapat cenderung lebih baik dan lebih bisa diprediksi dibandingkan dengan metode lainnya.

Nah, bagi Anda yang berencana untuk melakukan metode stek pucuk untuk menanam tanaman walisongo, berikut ini adalah cara yang perlu Anda lakukan.

Menanam tanaman walisongo

1. Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Menanam Tanaman Walisongo – Menanam tanaman walisongo

Sebelum mulai melakukan proses menanam tanaman walisongo, pertama – tama Anda perlu mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Beberapa alat dan bahan yang harus Anda miliki adalah pisau dan gunting tanaman, pot atau polybag, indukan bunga walisongo, dan media tanam.

Untuk media tanam, yang paling umum digunakan adalah media tanam dari pasir. Media tanam ini adalah jenis media tanam yang paling sesuai untuk tanaman walisongo.

2. Mempersiapkan Media Tanam Tanaman Walisongo – Menanam tanaman walisongo

Sebelum menanam tanaman walisongo, Anda harus mempersiapkan media tanamnya terlebih dahulu. Media tanam tanaman ini perlu disiapkan sebelum Anda mulai menanam.

Media tanam tanaman walisongo dibuat dari campuran pasir malang, pupuk, dan sekam bakar dengan perbandingan rasio 2:1:3. Untuk pupuk yang digunakan, Anda bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang sesuai dengan stok yang ada atau sesuai dengan keinginan Anda.

Setelah media tanam ini selesai dicampur, Anda bisa mendiamkan hasil campuran tersebut selama 1 hari. Pendiaman ini dilakukan dengan tujuan agar pupuk yang digunakan bisa terserap dengan sempurna.

3. Proses Memotong Cabang Bunga Tanaman Walisongo – Menanam tanaman walisongo

Setelah media tanam selesai disiapkan, selanjutnya Anda perlu mengambil cabang bunga yang akan digunakan. Pengambilan cabang bunga ini bisa dilakukan dengan cara memotong cabang menggunakan pisau atau gunting tanaman yang sudah disiapkan.

Anda bisa memotong cabang bunga dari indukan kurang lebih sepanjang 15 hingga 30 cm. Pastikan Anda mencari batang tanaman yang sehat dan tidak terlalu tua. Akan lebih baik lagi jika Anda mensterilisasi alat potong yang akan Anda gunakan.

Proses sterilisasi ini diperlukan untuk memastikan hasil tanam berhasil. Dengan melakukan sterilisasi alat potong, kemungkinan tanaman terserang hama atau penyakit yang terbawa oleh alat potong bisa diminimalisir.

4. Mengoleskan Fungisida pada Permukaan Batang Tanaman Walisongo – Menanam tanaman walisongo

Mengoleskan Fungisida pada Permukaan Batang Tanaman Walisongo - Menanam tanaman walisongo

Selanjutnya, oleskan bagian permukaan batang tanaman walisongo yang sudah Anda potong dengan menggunakan fungisida dan zat perangsang tumbuh tanaman. Setelah Anda mengoleskan fungisida dan zat perangsang tumbuh tanaman, Anda bisa mulai menanam stek tanaman walisongo Anda ke media tanam.

Penggunaan dua zat ini sebenarnya bukan tahapan yang wajib Anda lakukan. Akan tetapi, penggunaan fungisida akan membuat tanaman walisongo Anda bisa tumbuh lebih sehat. Sedangkan penggunaan zat perangsang tumbuh tanaman membantu proses pertumbuhan tanaman dari stek jadi lebih subur.

Gabungan dua zat ini juga membantu meningkatkan peluang keberhasilan stek batang tanaman walisongo.

5. Proses Menanam Tanaman Walisongo – Menanam tanaman walisongo

Setelah semua persiapan stek selesai, Anda bisa mulai menanam stek tanaman ke campuran tanah atau media tanam yang sudah disiapkan. Jangan lupa untuk menyiram tanaman dengan sedikit air supaya kelembaban tanah tetap terjaga.

Tanaman walisongo akan tumbuh dengan lebih baik jika Anda menyimpannya di daerah yang teduh selama proses pertumbuhan awal. Seiring waktu, tanaman Anda akan semakin kuat dan sehat. Jika bibit tanaman yang tumbuh sudah terlihat semakin kokoh, Anda bisa mulai memindahkan tanaman walisongo ke media tanam yang permanen.

6. Periksa Batang Tanaman Walisongo Secara Berkala – Menanam tanaman walisongo

Tanaman walisongo memiliki dua jenis batang tanaman, yaitu batang jamak dan batang tunggal. Perhatikan bagaimana jenis batang tanaman yang Anda miliki. Jika tanaman Anda merupakan jenis batang jamak, Anda bisa memotongnya sesuai dengan keinginan Anda. Sedangkan jika tanaman Anda adalah jenis batang tunggal, Anda bisa membiarkan tanaman walisongo Anda tetap tumbuh hingga tanaman terlihat tinggi dan kurus.

Tempat terbaik untuk memotong tanaman walisongo adalah di bagian atas tempat titik daunnya bermunculan. Apabila bagian ini dipotong, maka bunga tidak akan tumbuh secara vertikal. Tapi justru akan tumbuh semakin lebar dan membuatnya jadi semakin cantik.

7. Cara Mengurangi Lebar Tanaman Walisongo – Menanam tanaman walisongo

Jika Anda ingin mengurangi lebar tanaman walisongo, Anda bisa mulai dengan memotong bagian bunga yang terlalu lebar di atas tunas yang baru tumbuh. Jika bagian tunas ini dipotong, maka tunas baru akan segera tumbuh lagi.

Akan tetapi, pastikan Anda menggunakan gunting untuk memangkasnya. Pastikan juga gunting yang Anda gunakan adalah gunting yang tajam. Sehingga hasil potong tanaman bisa sempurna.