Sejarah dodol Betawi – Hunting jajanan khas suatu kota merupakan satu kegiatan yang wajib dilakukan. Kalau membahas soal jajanan, pasti kita sangat familiar dengan yang namanya dodol, by the way apa Anda tahu soal jajanan yang namanya dodol Betawi? Bukan dodol Garut loh ya. Jajanan ini beneran ada di Jakarta dan menjadi salah satu santapan yang sering disajikan pada perayaan tertentu.
Umumnya dalam proses pembuatan dodol Betawi ini dibuat oleh beberapa orang, dari awal setelah bahan-bahan seperti tepung terigu atau ketan dituang ke dalam kuali yang besar. Selanjutnya ditambah dengan gula merah, tak lupa ditambah lagi dengan santan kelapa, tentunya dalam proses pembuatannya dimasak dengan cara manual.
1. Sejak Zaman Kolonial Dibuat Bersama-sama – Sejarah dodol Betawi yang melambangkan kebersamaan masyarakat
Sebagai negara yang terkenal akan keramahannya, Indonesia juga dikenal akan sifat masyarakatnya yang suka gotong-royong, salah satunya yakni tertuang dalam kegiatan pembuatan dodol Betawi.
Umumnya dalam proses pembuatan dodol Betawi ini dibuat oleh beberapa orang, dari awal setelah bahan-bahan seperti tepung terigu atau ketan dituang ke dalam kuali yang besar. Selanjutnya ditambah dengan gula merah, tak lupa ditambah lagi dengan santan kelapa, tentunya dalam proses pembuatannya dimasak dengan cara manual.
Ada beberapa alasan kenapa banyak orang yang masih menggunakan tungku tradisional dibandingkan menggunakan kompor. Selain karena mempercepat proses pematangan dodol, ternyata hal ini juga berguna untuk menjaga cita rasa dari dodol Betawi itu sendiri.
Selain memerlukan waktu yang lama, pembuatan dodol juga menyita banyak tenaga, maka tak heran jika biasanya orang akan bergantian dalam pembuatannya. Catatan penting dalam pembuatan dodol Betawi yakni sama sekali tidak boleh berhenti mengaduk adonan.
Jadi tinggal dihitung saja ya, jika adonan dibuat selama 8 jam berarti selama 8 jam itu pula adonan harus di aduk, begitupun jika adonan dibuat selama 12 jam. Maka selama 12 jam itu pula adonan harus terus diaduk, adapun tujuannya agar adonan tidak keras, dan supaya bahannya bisa merata.
2. Sudah Terbukti Bertahun-tahun dan Tersedia dalam Beberapa Rasa – Sejarah dodol Betawi memiliki aneka rasa manis yang legit dan membuat rindu
Sejarah dodol Betawi berikutnya, mungkin kita akan terbiasa dengan varian es krim yang beragam, ada yang rasanya coklat, vanila, susu, buah dan lain sebagainya, begitupun dengan dodol Betawi. Jajanan ini juga tersedia dalam beberapa varian, diantaranya ada ketan putih, ketan hitam dan rasa durian. Memang masih cukup sedikit, namun itulah yang menjadi ciri khas dodol Betawi.
3. Dibuat Saat Ada Perayaan Tertentu – Sejarah dodol Betawi sebagai makanan yang menandai suatu acara penting
Di kota yang menjadi destinasi wisata seperti Jogjakarta, dodol menjadi salah satu jajanan yang sangat mudah untuk ditemui, sehingga kita tidak perlu menunggu perayaan moment tertentu untuk bisa memakannya.
Namun, berbeda dengan itu, dodol Betawi ini adanya musiman, yakni saat ada perayaan atau di hari tertentu saja. Misalnya saat ada acara nikahan, bulan ramadhan, dan yang paling sering dibuat menjelang hari raya Idul Fitri sebagai sajian jajanan yang sayang untuk dilewatkan.
4. Sejak Zaman Penjajahan, Diproduksi Dibanyak Tempat – Sejarah dodol Betawi sebagai makanan yang fleksibel
Sudah menjadi hal normal jika membicarakan hal berbau Betawi, maka pikiran kita akan tertuju pada kota yang namanya Jakarta. Yang mana dalam kenyataanya, Betawi menjadi salah satu suku yang paling banyak tinggal di kota tersebut.
Namun berbeda dengan fakta itu, ternyata dodol Betawi ini bukan hanya dibuat di Jakarta lho, tapi juga dibuat di banyak tempat. Seperti di Bogor, Bekasi, bahkan juga dibuat oleh komunitas Tionghoa.
5. Proses Pembuatannya Lama – Sejarah dodol Betawi yang terkenal membutuhkan kesabaran dalam pengolahan
Kalau dihitung secara teliti berapa menit yang Anda butuhkan untuk membuat gorengan?, Ya mungkin 1-2 jam sudah selesai untuk membuat olahan tepung dan untuk proses menggorengnya sekalian.
Berbeda dengan jajanan lain, dodol menjadi salah satu jajanan yang pembuatannya membutuhkan waktu yang lama, yakni sekitar 8-12 jam, bahkan bisa jadi lebih lama. Jika dihitung-hitung mungkin dalam waktu 12 jam sebenarnya sudah masuk kategori yang lama demi membuat satu jajanan saja.
6. Terkenal Sejak Masa Kerajaan Sebagai Makanan yang Tidak Mudah Basi – Sejarah dodol Betawi sebagai makanan yang bisa bertahan lama
Coba saya tanya, apa pernah Anda merasa kesal karena makanan yang Anda beli kemarin sore pas mau digigit ternyata isinya sudah basi ? Nah, hal ini merupakan salah satu kejadian yang cukup sering terjadi pada kebanyakan orang.
Tapi, tenang saja, hal semacam ini tidak akan terjadi saat kalian membeli dodol Betawi, karena seperti dodol pada umumnya, dodol Betawijuga bisa tahan sampai berbulan-bulan.
7. Melewati Berbagai Momen Bersejarah Sebagai Salah Satu Makanan Khas Jakarta – Sejarah dodol Betawi sejak masa kolonial sebagai kuliner khas
Dalam acara bazar maupun pesta rakyat di kota Jakarta, pasti banyak sekali yang berjualan ketoprak, kerak telor, atau gado-gado, bisa dipastikan jarang sekali orang yang akan menemui stan dodol Betawi.
Padahal pada sejatinya dodol Betawi ini juga merupakan salah satu makanan khas kota Jakarta. Buktinya pada HUT Jakarta yang ke – 493 tahun 2020 lalu, jajanan ini juga tidak luput untuk disajikan dalam perayaan tersebut.
Baca juga :
- Inovasi 11 Resep Pisang Molen Bandung yang Lezat
- 11 Daerah Penghasil Singkong Terbaik di Indonesia
- 5 Cara Melatih Burung Kacer Agar Sehat dan Gacor
- Simak 30 Jenis Tanaman Hias Untuk Dekorasi Rumah
Nah, sudah makin tahu kan soal makanan manis dan lengket ini? Ternyata dari awal proses dodol Betawi ini memiliki filosofi yang tidak sembarangan. Sebagai masyarakat umum sudah sepatutnya kita terus pertahankan warisan nenek moyang dengan membeli produknya serta mengenalkan dodol Betawi kepada orang disekitar kita.