Kegiatan di jalan tol – jalan tol adalah fasilitas umum yang ramah untuk pengguna mobil. Jalan ini akan sangat membantu dalam mengurai kemacetan. Saat menggunakan jalan tol, pengguna mobil nggak perlu berlama-lama menunggu kemacetan. Tol akan membuat perjalanan mereka lebih cepat dan mudah. Namun demikian, jalan tol nggak gratis. Kalian diharuskan membayar untuk siapa pun yang menggunakan.
Tol sendiri–khususnya di Indonesia–diperuntukkan untuk kendaraan roda empat atau lebih. Kendaraan dengan jumlah roda di bawah itu nggak diperbolehkan masuk. Kecuali polisi atau pejabat yang mengendarai sepeda motor ber-cc besar.
Jalan tol memang membantu banyak orang. Keberadaan jalan tol membuat lalu lintas menjadi lebih lancar. Ini akan membuat pengendara menjadi lebih nyaman saat di jalan.
Tapi jika berbicara mengenai jalan tol, rasanya hambar kalau nggak bahas soal kegiatan di jalan tol. Khususnya kegiatan yang dilakukan oleh para milenial.
Bukan maksud menjelek-jelekkan atau menunjukkan citra kurang baik. Ini hanya sekedar refleksi dan hiburan. Kami berharap, apa yang tertulis di sini bisa menjadi pecutan agar pengguna jalan tol–khususnya di kalangan milenial–mau lebih sadar dan taat terhadap tata aturan yang berlaku.
Kami telah menghimpun beberapa kegiatan milenial saat di jalan tol. Kegiatan ini beragam. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasannya berikut ini.
1. Berlagak kaya pemeran Fast to Forious – kegiatan di jalan tol
Jalan tol memungkinkan pengguna memacu kendaraan dengan lebih cepat. Idealnya, pengendara di jalan tol akan memiliki kecepatan sekitar 60 km/jam sampai 80 km/jam. Beberapa bahkan ada yang lebih. Itu tergantung pada kendaraan apa yang mereka bawa.
Tapi terlepas dari kecepatan dan kendaraan yang digunakan, jalan tol memang asyik dijadikan arena buat kebut-kebutan.
Kami nggak mengatakan ini perbuatan baik. Justru sebaliknya. Akan tetapi, fenomena yang sekarang terjadi justru mengamini apa yang kami takutkan. Sekarang, para pengguna–khususnya milenial–mereka suka memacu kendaraan di atas batas minimum kecepatan. Ini yang jadi bahaya.
2. Membuang sampah di jalan – kegiatan di jalan tol
Indonesia adalah negara yang ramah pada sampah dan pembuangnya. Itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang membuang sampah nggak pada tempatnya. Bukan cuman di kali atau jalan umum. Kadang, kami juga sering menemui pengendara yang membuang sampah di jalan tol.
Sampah yang dibuang memang nggak seberat sampah rumahan. Nggak ada sampah dapur, popok bayi, pembalut, atau komdom. Nggak ada. Yang ada hanya sampah kertas atau bekas makanan.
Tapi kami nggak berbicara soal jenis sampah apa yang dibuang. Tapi lebih pada perilaku membuang sampah sembarang. Karena selain membahayakan untuk pengguna lain, membuang sampah sembarangan juga akan berdampak pada kerusakan lingkungan dan bertambahnya pekerjaan abang-abang pembersih jalan.
3. Jalan terlalu santai – kegiatan di jalan tol
Kadang insfrastruktur yang terlalu canggih bikin kita takjub dan membuat jalannya kendaraan menjadi lambat. Satu sisi, ini nggak salah. Justru ini tindakan yang baik. Tapi di sisi lain, kami juga nggak membenarnya perilaku ini.
Kalian boleh saja berjalan lamban saat di jalan tol. Dengan catatan, kalian harus tahan terhadap suara klakson yang bersautan. Itu terjadi saat mereka menyuruh kalian untuk memacu kendaraan agar lebih kencang.
4. Menggunakan lajur paling kiri – kegiatan di jalan tol
Kadang milenial punya karakter yang masa bodo. Mereka nggak berpikir aturan secara keseluruhan. Itu juga terjadi saat mereka menggunakan jalan tol. Niat hati mau nyalip, mereka pun menggunakan jalur sebelah kiri; jalur yang harusnya digunakan untuk keadaan darurat.
Akibat dari ini, nggak sedikit pengendara yang harus kecelakaan. Bahkan banyak juga yang harus meregang nyawa karena kecerobohan yang satu ini.
5. Parkir untuk pipis – kegiatan di jalan tol
Nggak semua jalan tol memiliki rest area. Banyak jalan tol baru yang nggak memiliki tempat peristirahat sementara. Beberapa juga punya kondisi yang lebih parah. Jangankan rest area, lampu dan marka jalan–untuk beberapa jalan tol baru–pun nggak ada.
Nggak sedikit pula jalan tol yang masih berpasir; sisa proyek yang tertinggal. Kondisi ini jelas membahayakan pengguna. Terlebih untuk mereka yang memiliki masalah penglihatan.
Kondisi jalan tol yang minim rest area biasanya menjadi tempat parkir liar. Bukan parkir dalam arti sebenarnya. Beberapa pengguna mungkin memarkirkan kendaraan untuk sekedar kencing atau buang air. Itu dilakukan karena alasan emergency. Seenggaknya, itu alasan mereka jika tanya kenapa memarkirkan mobil di jalan tol.
6. Menikmati sunset atau sunrise dengan background jalan panjang – kegiatan di jalan tol
Buat kalian yang suka momen romantis, mengendarai mobil saat sore atau fajar agaknya jadi pilihan yang tepat. Pasalnya, di kedua waktu tersebut, kalian bisa menikmati pemandangan yang bakal bikin kagum. Apalagi kalau bukan sunset dan sunrise.
Kegiatan ini sendiri bukan hal baru. Apalagi di Indonesia. Beberapa masyarakat kerap mengabadikan keindahan sunset saat mereka di jalan tol. Lebih tepatnya; saat mereka kejebak macet di jalan tol.
7. Berkembang biak – kegiatan di jalan tol
Bukan jadi tempat perkembangan biakan yang tepat sebenarnya. Tapi beberapa orang punya pikiran berbeda. Mereka punya fantasi tersendiri. Berkembang biak di sana akan menambah adrenalin. Itu yang mereka inginkan. Tapi kalau pun ingin melakukan, pastikan mesin tetap menyala. Jalan lupa gunakan kaca film. Kalau perlu bagian depannya juga dipasang. Biar nggak ketahuan. Kalau pun nanti ada yang mendekati, kalian cukup injak kopling, pindah perseneling dan, gas!
Baca juga :
- 7 Penyebab Telat Haid yang Musti Diketahui
- 7 Menu Makanan Wajib untuk Tahun Baru Kalian
- 7 Fakta Sejarah Jilboob yang Sayang Kalau Kalian Lewatin
- 7 Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan ini Jarang Disadarin Orang
Itulah beberapa kegiatan di jalan tol yang biasa dilakukan milenial. Eh, tapi khusus yang nomor 7, jangan ditiru, ya. Kecuali kalau kalian pengen viral.