monroe
Rapid test merupakan metode pemeriksaan untuk mengetahui adanya terinfeksi dari virus Covid-19. Pemeriksaan yang dilakukan sebagai screening awal infeksi Covid-19 pada seseorang yang beresiko sangat tinggi.
Adapun proses dan hal-hal mengenai rapid test sebagai berikut di bawah ini :
Tets rapid ini di sarankan bagi orang tanpa gejala atau disebut dengan OTG, terutama bagi yang sebelumnya pernah berkontak langsung dengan pemilik gejala. Berkontak langsung dengan yang terinfeksi virus, minimal 7 hari atau seseorang yang rawan terpapar.
1. Jenis Imunoglobulin yang Diperiksa – Rapid Test
Terdapat dua Imunoglobulin yang nantinya akan diperiksa yaitu Imunoglobulin G (IgG) dan immunoglobulin M (IgM). IgG merupakan antibodi yang paling umun ditemukan dalam darah serta cairan tubuh lainnya. Yang di mana antibodi akan menyimpan memori terkait dengan virus atau bakteri yang masuk dalam tubuh manusia.
Sehingga dapat melindungi dari infeksi yang selanjutnya. Pada jenis IgM digunakan sebagai perlindungan pertama ketika tubuh pertama kalk terpapar oleh virus. Ketika pertama kali terpapar virus, maka kadar IgM akan meningkatkan. Lalu kadar ini menurun seiring meningkatnya IgG untuk memberikan perlindungan jaka panjang.
2. Waktu yang Tepat – Rapid Test
Waktu yang tepat untuk melakukan rapid test ini setelah tujuh hari saat pertama kali terpapar virus. Jeda waktu tersebut supaya lebih efektif pada saat pemeriksaan IgG dan IgM yaitu bagaimana antibodi keduanya membentuk dalam tubuh.
3. Alasan Perlu Melakukan – Rapid Test
Rapid test dilakukan sebagai screening awal infeksi Covid-19 pada seseorang yang beresiko tinggi mengalaminya. Menurut penghimpunan dokter, pasien dalam pengawasan (PDP) untuk lebih baiknya melakukan pemeriksaan di rumah sakit yang telah dianjurkan.
Hal ini dilakukan supaya pasien dapat dilakukan pemeriksaan selanjutnya yaitu PCR. Sebab itulah pemeriksaan test ini sebagai skrining awal, dan setelah itu pada pemeriksaan PCR sebagai konfrimasi hasil apakah positik atau negatif.
Tets rapid ini di sarankan bagi orang tanpa gejala atau disebut dengan OTG, terutama bagi yang sebelumnya pernah berkontak langsung dengan pemilik gejala. Berkontak langsung dengan yang terinfeksi virus, minimal 7 hari atau seseorang yang rawan terpapar.
Ada lagi yang wajib atau disarankan untuk test yaitu orang dalam pantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).Serta, bagi mereka yang memiliki profesi yang diharuskan berkontak dengan banyak orang.
4. Besar Biaya – Rapid Test
Terdapat besar biaya test mandiri, sebesar 100 ribu atau lebih yang di mana test mandiri yang di maksud adalah bukan termasuk dalam program pemerintah. Dalam pemeriksaan tersebut berlaku untuk semua fasilitas kesehatan. Entah itu rumah sakit pemerintah maupun swasta, klinik, serta tempat layanan pemeriksaan lainnya.
5. Bentuk Dari Hasil – Rapid Test
Pada hasil test ini dapat berupa reaktif (positif) ataupun non reaktif (negatif. Hasil test antibodi positif apabila salah satu di antara IgG dan IgM atau dari keduanya kenunjukan hasil reaktif. Hal tersebut menunjukan bahwa pasien itu mengalami infeksi tertentu. Namun tidak perlu khawatir terlebih dahulu, sebab bisa saja hasil tersebut bukan virus Corona Covid-19 namun melainkan jenis virus lainnya.
Maka dari itu, setelah tes antibodi dan hasilnya positif dokter akan merujuk pasien agar melakukan tes swab. Sedangkan jika hasil reaktif ternyata negatif ketika kedua antibodi menunjukan nonreaktif. Maknanya berarti bahwa pasien tersebut tidak mengalami reaktif, namun dokter akan tetap menyarankan untuk tes covid kedua kaliny.
Setidaknya 7 hari setelah pemeriksaan pertama dilakukan, maka setelah itu dapat tes kembali untuk memastikan. Adapula hasil tes palsu, yang di mana tes tersebut menunjukan diri pasien terpapar virus, namun nyatanya dia terinfeksi Covid-19 atau jenis lainnya.
6. Prosedur – Rapid Test
Sebelum tes dilakukan, pasien tidak perlu mempersiapkan sesuatu, namun pada tes antibodi sampel darah pasien yang dibutuhkan. Maka dari itu perlu adanya prosedur pengambilan sampel darah yang harus dilakukan oleh seorang tenaga medis. Hal yang pertama harus dilakukan oleh tenaga medis yaitu membersihkan area yang akan di suntik menggunakan antiseptik.
Lalu lengan akan diikat dengan perban elastis supaya aliran darah dapat terkumpul, dan mempermudah menemukan pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena itulah sebagai area yang akan disuntikkan utnuk pengambilan darah sampel, dan tentu saja jarum yang digunakan juga sudah steril.
7. Langkah Selanjutnya Jika Hasil Test Positif – Rapid Test
Jika pada tes tersebut menunjukan bahwa pasien benar-benar positif maka perlu penanganan selanjutnya, yang pasti adalah sesuai dengan kondisi pasien. Lebih tepatnya seberapa parah gejala covid-19 yang terjadi pada pasien. Untuk OTD dan juga ODP disarankan untuk melakukan karantina mandiri di rumah dengan menerapkan perilaku sehat dan bersih tiap saatnya.
Adapula pasien PDP yang disarankan untuk lebih baiknya isolasi mandiri di rumah seperti pasien OTD DAN ODP. Berbeda dengan PDP ringan, bagi gejala PDP sedang sebaiknya melakukan isolasi diri di rumah sakit darurat untuk penanganan lebih lanjut. Lalu bagi orang yang memiliki gejala PDP lebih parah harus segera di isolasi di rumah sakit rujukan. Untuk melakukan tes konfrimasi serta tes swab (PCR).
Sementara bagi pasien yang hasil tes cepat Corona atau antibodi saat pertama kali hasilnya negatif, perlu tes ulang. Tes ulang tersebut dilakukan setelah 7 atau 10 hari setelah pemeriksaan awal. Jika hasil tetap negatif maka pasien benar-benar dapat dinyatakan bebas dari terinfeksi Covid-19.
Baca juga :
- 5 Referensi Pemakaian Batik Songket yang Cantik Menawan
- Belajar di Rumah Karena Corona? Simak 7 Tips Anti Boring Ini
- 7 Resep Kikil Sapi Sepanjang yang Enak Khas Surabaya
- Simak 30 Jenis Tanaman Hias Untuk Dekorasi Rumah
Tidak ada risiko yang perlu dikhawatirkan setelah melakukan rapid test, bahkan bisa dikatakan aman. Sebab dalam proses pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang sudah memahami betul prosedur dalam test ini. Hanya saja mungkin, pasien akan merasakan efek samping yang ringan seperti memar atau bengkat di area bekas suntikan.
