Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok yang sudah lama dikenal dengan segudang prestasi. Tak heran jika ia pun diundang kembali menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai sosok Sri Mulyani Indrawati.
Tentang Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962. Ia merupakan anak ketujuh dari pasangan Prof. Satmoko dengan Retno Sriningsih. Kemudian ia menikah dengan Tony Sumartono yang juga seorang ekonom. Dari pernikahan tersebut, Sri Mulyani memiliki 3 orang anak.
Pada usianya yang ke 57, Sri Mulyani dipercaya untuk kembali menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo periode 2019 – 2024. Jabatan sebagai Menteri Keuangan bukanlah yang pertama kali bagi Sri Mulyani. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu 2005 – 2010.
Pendidikan Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani Indrawati sempat bersekolah di SMP Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 1975 – 1978. Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengahnya ke SMA Negeri 3 Semarang pada tahun 1978 – 1981.
Lulus dari sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikannya dan mengambil program sarjana di Universitas Indonesia hingga mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada 1986. Kemudian mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics di University of Illinois Urban Champaign, USA pada tahun 1990. Lalu di tahun 1992, Sri Mulyani telah menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan gelar Ph.D of Economics dari University of Illinois Urbana – Champaign, USA.
Secara umum, Sri memiliki dua spesialisasi penelitian. Yaitu dalam bidang ekonomi moneter dan perbankan serta dalam bidang ekonomi tenaga kerja. Ada banyak kegiatan penelitian dan publikasi yang sudah ia lakukan sejak tahun 1986 hingga sekarang.
Beberapa penelitian yang sempat ia lakukan adalah sebagai berikut:
Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank di tahun 1999
Indonesia Economic Outlook 1998/1999 Indonesia Forum 1998
Penyusunan Rancangan Repelita VII, Departemen Perindustrian dan Perdagangan 1997
Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan LPEM FEUI, 1997
Interregional Input – Output (JICA Stage III) di tahun 1996
Studi Rencana Kera untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996
Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta, Bank Indonesia – LPEM FEUI, 1995
Dan berbagai penelitian lainnya.
Selain penelitian, Sri Mulyani juga pernah membuat beberapa publikasi, yaitu:
Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998
“APBN 1998/1999 di Masa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999” pada Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998
“Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi” pada Orasi Ilmiah Universitas Indonesia di Balairung UI, 7 Februari 1998
“Revisi RAPBN” pada Gatra, 24 Januari 1998
“Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998” pada Seminar LIPI, 20 Januari 1998
“Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi” pada Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998
Dan berbagai publikasi lainnya.
Karir Sri Mulyani Dalam Bidang Politik dan Keuangan
Karir Sri Mulyani sebagai professional telah dimulai sejak tahun 1985. Pada masa itu, ia pernah bekerja sebagai asisten pengajar di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Kemudian, saat menempuh pendidikan di University of Illinois, ia juga pernah dipercaya menjadi Asisten Profesor.
Setelah menyelesaikan pendidikan, ia membantu di Bappenas sebagai Staf Ahli Bidang Analisis Kebijakan hingga 1995. Juga sempat mejadi Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan BKKBN. Kemudian menjadi Anggota Kelompok Kerja GATS Departemen Keuangan RI.
Sri juga aktif sebagai pengajar di LPEM FEUI. Selain itu, ia juga pernah dipercaya sebagai wakil kepala Bidang Pendidikan dan Latihan serta wakil kepala Bidang Penelitian di LPEM FEUI. Selain menjadi menteri keuangan, saat ini ia juga menjadi Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
Sri Mulyani menjabat sebagai menteri keuangan sejak 27 Juli 2016 menggantikan Bambang Brodjonegoro. Kemudian, Sri dipercaya untuk melanjutkan jabatannya sebagai menteri keuangan pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi – Ma’ruf Amin periode 2019 – 2024.
Sebelumnya, ia juga pernah dipercaya menjadi Menteri Keuangan pada tahun 2005. Yaitu pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai Menteri Keuangan pada masa itu, kebijakan pertama yang ia lakukan adalah memecat para petugas korup di departemen keuangan. Atas kebijakan tersebut, ia berhasil menekan praktek korup di lembaga keuangan Negara tersebut.
Dengan kebijakan tersebut juga, ia berhasil melakukan reformasi dalam system pajak dan keuangan Indonesia. Akibatnya, investasi langsung luar negeri meningkat menjadi $4,6 miliar. Lalu pada tahun berikutnya meningkat kembali menjadi $8,9 miliar. Sebagai Menteri Keuangan, ia juga berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 6,6%.
Lalu pada tahun 2008, Sri kembali dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, menggatikan Boediono yang dipindah ke Bank Indonesia. Jabatannya sebagai Menteri Keuangan berhasil membawanya meraih berbagai prestasi di bidang keuangan dan dilirik berbabagai media liputan internasional.
Dan pada tahun 2010, Sri Mulyani dipercaya menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia menggantikan Jun Jose Daboub. Oleh karena itu, Sri Mulyani pun mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan. Baru di masa Kabinet Indonesia Maju ini, Sri Mulyani diminta kembali untuk menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia periode cabinet 2019 – 2024.
Kiprah Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan memang tidak perlu diragukan lagi. Karena itu, menarik untuk melihat bagaimana nantinya Indonesia di periode ini dengan terpilihnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
monroe
