Alat musik tradisional – Indonesia kaya akan budaya dan suku sehingga banyak jenis alat musik tradisional yang harus dilestarikan. Beberapa alat musik tersebut masih banyak dipergunakan namun untuk acara tertentu dan beberapa bahkan jarang dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Ada banyak jenis alat musik tradisional yang wajib dikenal dan dilestarikan pada saat ini. Nah 11 diantaranya adalah sebagai berikut.
-
Pa’pompa – Alat musik tradisional dari Sulawesi Selatan
Alat musik ini disebut juga dengan Pa’bas yang terbuat dari bambu. Alat musik dari tanah Toraja ini memiliki suara bas dan cara memainkannya adalah ditiup. Walaupun hanya memiliki jangkauan nada 2 ½ oktaf namun, bisa dikolaborasikan dengan alat musik modern seperti saksofon.
-
Karinding – Berasal dari Jawa Barat
Alat musik ini juga terbuat dari bambu dan alat yang biasanya digunakan petani agar hama sawah pergi. Seiring perkembangannya, alat musik ini dipergunakan untuk upacara adat padahal dahulunya digunakan oleh pria untuk memikat hati wanita. Cara memainkannya adalah dengan memukul atau menyentil ujung ruas di bagian paling kanan sehingga senar karinding bergetar intens untuk menimbulkan bunyi yang khas.
-
Arababu – Asalnya dari Ternate
Alat musik ini termasuk alat musik gesek dan berbentuk seperti rebab namun ukurannya lebih kecil dan bentuknya sederhana. Konon, arababu dibawa oleh pedagang Arab sebelum abad ke-16 dan kemudian mengalami modifikasi. Alat musik sederhana ini hanya memiliki 1 senar dengan batang pegang dari bambu dan tabung resonansinya terbuat dari setengah tempurung kelapa.
Untuk memberikan paduan suara yang merdu, biasanya dipadukan dengan alat musik seperti tifa, fukfuk atau gong. Selain itu, dendang dari pemain arababu juga memberikan kesan tersendiri dan nyanyian tersebut umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari, mantra dan doa.
-
Fuu – Alat musik tradisional dari Papua
Masyarakat Papua memiliki ragam alat musik dan salah satunya adalah fuu. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup dan umumnya digunakan untuk mengiringi tarian khas Papua terutama di Suku Asmat. Fuu biasanya dimainkan bersama dengan kelambut dan tifa sehingga memberikan iringan suara yang tidak duanya dan harus dilestarikan.
-
Dol – Alat musik dari Bengkulu
Bengkulu memiliki gendang tradisional yang cara menggunakannya adalah dengan dipukul dan biasanya dimainkan beramai-ramai yang diberi nama dol. Jika dilihat, cara memainkannya seperti perkusi namun bunyinya kuat karena bahan utama pembuatannya adalah dari bonggol kayu. Setelah itu baru ditutup dengan kulit kambing atau sapi.
Alat musik ini umumnya punya tinggi 80 cm dengan diameter 70-125 cm dan pemukulnya memiliki panjang 30 cm dengan diameter 5 cm. biasanya, tempo permainannya cepat dan constant namun ada pula teknik suwari yang temponya adalah pukulan satu satu untuk mengisahkan perjalanan panjang.
Dahulunya dimainkan untuk perayaan tabot dan hanya keturunan Tabot yang boleh memainkannya. Namun seiring perkembangannya, dol bisa dimainkan siapa saja dan dikombinasikan dengan tassa.
-
Calung Jinjing – Asli berasal dari Jawa Barat
Alat musik ini memiliki nada pentatonic dan terbuat dari bambu hitam. Untuk memainkannya, maka pemain harus menjinjing calung ini lebih dahulu. Setelah itu, 4-6 bilah bambu tersebut dipukul. Seiring perkembangannya, alat yang dahulunya digunakan untuk pengiring ritual ini dipadukan dengan kesenian lain seperti longser. -
Dengung Kuriding – Alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan memiliki alat musik yang biasanya digunakan suku Dayak yang digunakan untuk mengusir binatang buas. Alat musik ini memiliki bunyi yang unik dan biasanya dipadukan dengan alat musik seperti kulimpat, gelang hiyang, kuriding tabung, unggut, kuriding kupak.
-
Sape – Alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur memiliki alat musik yang hampir sama dengan gitar yaitu sape. Cara menggunakannya adalah dengan cara dipetik dan umumnya dipergunakan untuk mengiringi acara tertentu di masyarakat suku Dayak. Alat ini menggunakan kayu adau dan kayu kita lalu diberi 4-6 senar namun ada juga yang menggunakan 2 dawai yang disebut dengan sape karaang.
-
Puik Puik – Alat musik tradisional dari Sulawesi Selatan
Alat musik yang seperti terompet dari Sulawesi Selatan ini hampir punah karena semakin jarang dimainkan. Bahan pembuatnya adalah dari kayu besi dan desainnya mengerucut dan di bagian pangkal terdapat pipa yang fungsinya untuk penghasil suara. Jika didengarkan, suara yang dihasilkan hampir sama seperti serunai (Minang) dan selompret (Betawi).
-
Gong Si Bolong – Alat musik tradisional dari Depok
Alat musik kesenian ini tidak banyak orang yang tahu. Konon cerita, alat musik ini memiliki suara yang dapat terdengar hingga puluhan km. bentuknya tidak jauh berbeda dengan gong gamelan namun, ukurannya lebih kecil. Sayangnya, tidak banyak orang yang memainkan alat ini sehingga perlu dilestarikan.
-
Gendang Beriak – Alat musik tradisional dari Dayak
Alat musik ini termasuk alat musik perkusi dan untuk memainkannya harus menggunakan teknik ngait lebih dahulu. Dalam pementasan alat musik yang biasanya dimainkan lebih dari 2 orang laki-laki berbusana pakaian adat Dayak ini, tabuhan cenderung menghentak namun lambat karena disesuaikan dengan hentakan kaki pemainnya.
Baca juga:
- Yuk Kenali Claudia Emmanuela Santoso Dari 9 Fakta Ini
- 7 Tips Memilih Jasa Sol Sepatu ini Harus Kalian Tahu
- Wow! 5 Fakta Orgasme Bisa Bikin Wanita Lebih Awet Muda
Itulah 11 alat musik tradisional Indonesia yang harus dilestarikan. Ada banyak alat musik lain yang harus dilestarikan agar tidak punah dan dapat dikenal serta kelak akan dimainkan anak cucu kita. Make sure to learn your culture and do your best for your country!