Fakta persiapan jika ibu kota pindah ke Kalimantan – Siapa sih yang tidak kaget dengan fakta soal perpindahan ibukota yang kabarnya menuju ke Pulau Kalimantan? So, we will go to Borneo and have the capital city there. Hal tersebut pun akan disampaikan langsung kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Nota Keuangan, 16 Agustus 2019 nanti. Menurut DPR, hal ini memang sudah dari dulu disampaikan tentang ibukota yang pindah ke Kalimantan. Nah, Kalimantannya yang mana belum tau. Nanti akan disampaikan 16 Agustus 2019. Berikut ada 5 Fakta persiapan Ibu Kota pindah ke Kalimantan.
-
Sarana dan Prasarana Ibu Kota Baru Disiapkan – Fakta persiapan jika ibu kota pindah ke Kalimantan yang harus sesuai dengan standar minimal sebuah ibukota
Pastinya untuk membangun infrastruktur baru di ibukota baru dibutuhkan banyak rencana. Oleh karena itu, disiapkanlah rencana pembangunan sarana prasarana yang baru sesuai dengan standar minimal sebuah ibukota.
Menurut Bappenas, contoh dari sarana prasarana yang dibutuhkan minimal untuk pengadaan ibukota contohnya adalah utilitas. Selain itu juga dibutuhkan gedung perkantoran serta adanya fasilitas publik.
Sarana utilitas yang dibutuhkan terdiri atas saluran multifungsi, sarana penerangan, air bersih dan minum, listrik , jalan dan sejumlah sarana utilitas lainnya. Sedangkan untuk gedung perkantoran yang dibutuhkan dalam konsep pengelolaan ibu kota negara antara lain gedung-gedung untuk lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Sarana lain yang dibutuhkan berkaitan dengan masyarakat. Misalnya saja fasilitas kesehatan, pendidikan dan layanan transportasi. Fasilitas kesehatan yang dibutuhkan mulai dari Puskesmas, rumah sakit, serta apotek. Sedangkan untuk fasilitas pendidikan yang dibutuhkan misalnya sekolah dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Untuk transportasi, sarana publik yang dibutuhkan yaitu terminal dan pelabuhan. Apakah nanti Kalimantan akan mempunyai rute perjalanan kereta api lengkap dengan stasiunnya? Ini tentu akan menjadi menarik jika benar-benar terealisasi.
-
1 Juta Orang PNS Akan Berkantor di Ibu Kota Baru – Fakta persiapan jika ibu kota pindah ke Kalimantan ini akan terjadi beberapa penyesuaian dan pengorbanan di segala bidang
Pemindahan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa akan segera direalisasikan. Sebanyak 1 juta Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Pusat akan turut dipindah ke lokasi ibu kota baru nantinya. MENPAN-RB Syafruddin mengatakan “Ya sudah kita putuskan. Di kementerian, lembaga di pusat ini jumlah ASN pusat 1 juta orang. Sudah direncanakan kalau ibu kota pindah ASN pindah.”
Jadi, jika Anda punya saudara atau bahkan Anda sendiri adalah seorang ASN di daerah Jakarta dan sekitarnya, maka siap-siaplah untuk dimutasi. Mutasi ASN adalah suatu hal yang sangat wajar sebagai bentuk pengabdian. Namun, tentunya akan dibutuhkan banyak penyesuaian dan pengorbanan. Terutama bagi ASN yang sudah berkeluarga.
-
Belum Diputuskan Lokasinya, Harga Tanah Sudah Naik di Kalimantan – Fakta persiapan jika ibu kota pindah ke Kalimantan yang kemungkinan akan berpengaruh pada harga tanah di Jakarta
Meskipun belum ditentukan dimana tepatnya ibukota yang baru tersebut, tetapi harga tanah di sekitar Pulau Kalimantan semakin melejit. Bukan hanya perumahan, tetapi tanah kavling pun naik harganya sampai beberapa kali lipat. Sangat fenomenal bukan?
Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara di Gunung Mas, satu kavling tanah biasanya dipatok ukuran 20×30 meter, dengan harga Rp10 juta jika jauh dari pemukiman. Sedangkan harga tanah yang dekat dengan pemukiman, biasanya dihargai Rp 25 juta.
Dengan munculnya informasi akan dijadikan ibu kota, tanah melonjak jadi Rp 40 juta per kavling dan Rp100 juta per kavling bila dekat dengan pemukiman atau naik empat kali lipat. Nah, pertanyaannya apakah nanti tanah di Jakarta jadi turun harga dan semakin banyak orang bisa membeli rumah di “mantan” ibukota tersebut? Ini masih jadi misteri yang belum terpecahkan.
-
Wilayah di Kalimantan, Provinsinya Menyusul – Fakta persiapan jika ibu kota pindah ke Kalimantan ini diperlukan proses perencanaan secara menyeluruh
Sebagaimana diketahui, pada Mei lalu Presiden Jokowi telah mengunjungi 2 (dua) tempat di Pulau Kalimantan yang dinilai berpotensi sebagai lokasi ibukota negara. Kedua lokasi itu adalah Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kaltim), dan Kabupaten Gunung Mas (Kalteng).
Namun, terlepas dari dimanapun itu, tentu pemerintah sudah memperhatikan bagaimana kondisinya baik secara geografis maupun sosial budaya. Jadi, keputusan ini bukan suatu hal yang diambil secara cepat, tetapi lebih terencana. Oleh karena itu kita harus memberikan dukungan yang besar untuk semua keputusan yang telah diambil oleh pemerintah saat ini. Dimanapun kotanya atau daerahnya, yang penting pembangunan tetap stabil dan roda perekonomian dapat berjalan lancar.
-
Ibu Kota Baru Bebas Banjir – Fakta persiapan jika ibu kota pindah ke Kalimantan yang sedang dalam masa peninjauan lebih luas
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjamin bahwa ibu kota yang baru akan bebas dari banjir. Dia menjelaskan saat ini pemerintah terkait sedang melakukan peninjauan secara detail terkait persoalan Banjir yang sering melanda ibu kota DKI agar tidak terjadi kembali di ibu kota baru.
Sebenarnya penyebab banjir di Indonesia bukan hanya diakibatkan oleh iklim, melainkan juga dari sisi sistem perancangan dan pembangunan infrastrukturnya. Jakarta merupakan daerah dataran rendah yang memang terkenal sebagai area pelabuhan. Jadi, diharapkan dengan memindahkan ibukota ke daerah yang lebih tinggi maka kemungkinan untuk banjir juga berkurang.
Namun demikian, bukan hanya soal ketinggian dari lokasi yang berkaitan dengan ibu kota baru, tetapi juga pengelolaan jalan serta infrastruktur lainnya. Jadi, karena di Kalimantan masih jarang pembangunan yang sifatnya masif, maka penataan bisa dimulai dari nol jika diistilahkan.
Baca juga:
- Intip 7 Taman Bunga Unik dan Cantik di Indonesia
- 7 Keunggulan Orang Papua yang Tidak Dimiliki Suku Lain
Itulah 5 fakta tentang perpindahan ibukota dari Jakarta menuju Kalimantan. Kita hanya berharap yang terbaik untuk Indonesia, baik sebelum maupun sesudah perpindahan ibukota ini. Semoga dengan berpindahnya ibukota, masyarakat juga lebih menyebar dalam menjalankan roda perekonomiannya. Selain itu masalah banjir di ibukota tidak lagi menjadi masalah yang besar dan merugikan banyak pihak setiap tahunnya.