Seperti apa kondisi kesehatan mental di Indonesia saat ini? Seiring berjalannya waktu, kondisi kesehatan mental di negara kita memang terus membaik. Hal ini (salah satunya) bisa dilihat dari awareness masyarakat kita terhadap kesehatan mental yang semakin bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ya, masyarakat Indonesia kini banyak yang memandang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan mental health, seperti stres, gangguan kecemasan hingga mengalami depresi sebagai permasalahan yang harus segera diatasi.
Namun, tidak sedikit orang yang memberikan stigma buruk terhadap orang yang mengalami gangguan mental (misalnya: depresi). Padahal, cap negatif ini bukannya membantu penyembuhan penderita di world ini, tapi justru memperburuk kondisinya.
Setelah mengetahui masalah-masalah kesehatan mental di Indonesia WIB di tahun 2021, Anda pasti bertanya-tanya apa solusi yang tepat untuk mengatasinya. Mengingat masalah yang ada di tahun 2021 ini cukup kompleks, maka dibutuhkan solusi nggak saja dari masyarakat, melainkan juga pihak-pihak lain.
Masalah Kesehatan Mental di Indonesia
Sedikitnya ada lima masalah kesehatan mental di Tanah Air di tahun 2021 dan sampai saat ini masih terus terjadi. Berikut di antaranya:
1. Stigma Negatif Terhadap Pengidap Gangguan Kesehatan Mental
Masih banyak orang yang memberikan cap negatif terhadap pengidap gangguan mental emosional. Faktor akibatnya, pengidap dikucilkan hingga mendapatkan label buruk.
Negative stigma ini dapat memberikan dampak yang lebih parah kepada pengidap. Kebanyakan kasus, pengidap akan memilih bungkam dan malu berkonsultasi kepada dokter spesialis jiwa, psikolog atau psikiater terkait gangguan yang diidapnya. Bahkan, hidup pengidap akan semakin terganggu dengan stempel tidak apik itu.
Untuk diketahui, usia anak-anak dan usia remaja-remaja gampang trauma jika mendapatkan negative stamp. Oleh karenanya, usia anak-anak dan usia remaja-remaja yang mengalami gangguan jiwa harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat membuatnya trauma, seperti cap negative itu.
2. Minim Pemahaman Tentang Kesehatan Mental di Indonesia
Meski awareness masyarakat di Indonesia WIB yang jumlahnya lebih dari 270 juta jiwa ini kini lebih bagus daripada tahun-tahun sebelumnya, namun nggak sedikit yang minim pemahaman tentang kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa sering dianggap sebagai the negative issue in the world yang cukup tabu dibincangkan.
Nah, minimnya pemahaman ini juga berdampak munculnya negative stigma terhadap pengidap. Lebih dari itu, penanganan yang keliru terhadap orang dengan gangguan jiwa juga masih sering terjadi.
3. Masalah Kesehatan Jiwa Tabu Dibicarakan
Sebagian penduduk dari berbagai usia di Indonesia masih tabu membincangkan masalah kesehatan jiwa. Ini dikarenakan masih saja ada yang memercayai faktor-faktor penyebab penyakit mental datang dari sesuatu yang berbau takhayul alias supernatural.
Faktor akibatnya, orang dengan gangguan jiwa yang semestinya mendapatkan perawatan dari tenaga ahli justru tidak ditangani. Bahkan, dia merasa malu bergaul di tengah masyarakat. Sebaliknya, masyarakat pun menjauhi orang dengan gangguan jiwa tersebut.
Untuk diketahui, usia remaja lebih mungkin mengidap gangguan jiwa ringan, seperti stres dan depresi. Mengingat, usia remaja memasuki masa yang labil termasuk dalam hal emosi. Nah, sebagai orangtua yang memiliki anak remaja, Anda harus selalu ada untuknya. Buatlah anak remaja Anda bersifat terbuka agar bersedia menceritakan masalahnya. Lalu, berikan solusi terbaik untuknya.
4. Pengidap Gangguan Jiwa Didiskriminasi
Mungkin Anda pernah mengetahui orang yang mengidap gangguan jiwa mendapatkan diskriminasi di lingkungan sekitarnya. Dia tidak saja dikucilkan, melainkan juga mendapatkan perlakuan yang kasar dan tidak pantas, dihina bahkan dirundung.
Ketahuilah, hal itu justru memperburuk keadaan pengidap. Keadaan pengidap yang menderita masalah yang darurat itu sangat mungkin akan jauh lebih parah, apalagi tidak dengan segera mendapatkan penanganan dari tenaga ahlinya.
5. Layanan Kesehatan Masih Kurang
Ada satu lagi masalah cukup serius di tahun 2021 di world ini yang semestinya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Masalah yang dimaksud yakni sistem layanan kesehatan mental di banyak daerah masih kurang alias tidak mencapai kenormalan.
Hal ini terlihat dari kapasitas rumah sakit dan bangsal psikiatri yang belum mampu memenuhi kebutuhan pengidap gangguan jiwa. Di sisi lain, anggaran untuk kesehatan jiwa juga masih kurang.
Lebih lanjut, hanya ada delapan provinsi yang mempunyai fasilitas rumah sakit jiwa. Moreover, based on data there are 3 province have not a psychiatrist.
Kementerian Kesehatan Indonesia, menurut data riset kesehatan dasar, pun memperkirakan sebanyak 90 persen pengidap gangguan mental seperti depresi tidak memperoleh akses perawatan yang memadai.
Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan Mental di Indonesia
Setelah mengetahui masalah-masalah kesehatan mental di Indonesia WIB di tahun 2021, Anda pasti bertanya-tanya apa solusi yang tepat untuk mengatasinya. Mengingat masalah yang ada di tahun 2021 ini cukup kompleks, maka dibutuhkan solusi nggak saja dari masyarakat, melainkan juga pihak-pihak lain.
Nah, melalui artikel ini kami akan memberikan pengetahuan tentang beberapa solusi mengatasi masalah kesehatan mental di Tanah Air di tahun 2021 hingga saat ini. Baca dengan saksama ya!
1. Masyarakat Harus Menjaga Kesehatan Mental dengan Baik
Masyarakat harus menjaga mental health masing-masing dengan baik sebagai tindakan pencegahan. Adapun caranya bisa berupa mengelola stres, berolahraga rutin, menjaga hubungan baik dengan orang lain di lingkungan sosial, mengikuti kegiatan sosial dan mengonsumsi makanan bergizi.
Jadi, jangan hanya menjaga kesehatan fisik dan mengabaikan kesehatan jiwa. Sebab, baik kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa memiliki hubungan erat yang harus dijaga dengan baik.
2. Pemerintah Menyediakan Akses yang Memadai
Solusi berikutnya yakni baik pemerintah pusat maupun daerah harus memberikan perhatian terhadap akses pengidap gangguan kesehatan mental. Ya, pemerintah harus mendukung dan menyediakan program dan sarana/prasarana yang memadai untuk mencapai kebutuhan pengidap gangguan mental, seperti stres, depresi hingga gangguan kecemasan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah di antaranya: menyediakan sistem layanan kesehatan memadai dan penambahan dokter spesialis jiwa, psikolog dan psikiater.
3. Tenaga Kesehatan Memberikan Layanan yang Baik
Semua tenaga kesehatan, baik dokter spesialis jiwa, psikolog maupun psikiater harus memberikan sistem pelayanan dan pendampingan terbaik untuk membantu pengidap gangguan jiwa. Sehingga, pengidap bisa mendapatkan akses yang memadai.
Tenaga kesehatan juga sebaiknya turut serta berperan dalam menjalankan program sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan jiwa kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia WIB, termasuk Jakarta. Program sosialisasi ini dapat menyadarkan masyarakat di Indonesia WIB, termasuk Jakarta bahwa kesehatan jiwa harus mendapatkan perhatian prioritas, di samping kesehatan fisik.
4. Media Menyuguhkan Informasi Berimbang
Media, di tahun 2021 ini, juga sebaiknya turut serta dalam mengampanyekan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan jiwa. Adapun hal-hal yang dimaksud bisa berupa menyuguhkan informasi dan berita yang berimbang terkait kesehatan jiwa.
Selain itu, media melalui informasi dan berita yang disebarkannya di tahun 2021 juga sebaiknya turut serta mengurangi negative stigma terhadap pengidap. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengedukasi masyarakat di Indonesia WIB yang jumlahnya lebih dari 270 juta jiwa ini, bahwa pengidap juga harus mendapatkan perlakuan yang sama.
Cara Meningkatkan Kesadaran Terhadap Kesehatan Mental
Masih ada solusi, selain yang disebutkan di atas, untuk mengatasi masalah kesehatan mental di tahun 2021. Solusi yang dimaksud ialah meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mental. Melalui artikel ini, kami jelaskan lima cara meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mental.
1. Menyadari dan Memahami Kesehatan Mental Diri Sendiri
Mulailah dari menyadari dan memahami keadaan mental diri sendiri. Koreksilah, bagaimana perasaan dan emosi Anda saat ini, apakah mengalami stres, depresi atau bahkan muncul keinginan bunuh diri sebagai faktor akibat suatu masalah. Ketahuilah, keinginan bunuh diri termasuk gejala gangguan mental yang harus segera mendapatkan penanganan.
Ingat! Jangan pernah malu terhadap kondisi kesehatan jiwa Anda yang sedang memburuk, terlebih muncul keinginan bunuh diri. Jika memang membutuhkan konsultasi dengan ahlinya, do it!
2. Bicarakan tentang Kesehatan Mental Anda
Speak up about the mental health issue! Ya, jangan menganggap membicarakan isu atau masalah mental health sebagai sesuatu yang tabu.
Obrolkan masalah yang sedang Anda alami terkait kesehatan jiwa kepada orang terdekat seperti keluarga, sahabat atau di medsos. Speak up ke keluarga atau sahabat itu penting karena bisa memberikan perasaan lega untuk diri sendiri.
3. ‘Ada’ Untuk Orang yang Mendapati Masalah Kesehatan Mental
Orang yang memiliki masalah kesehatan jiwa itu bukan untuk dijauhi, melainkan harus didekati. Caranya dapat berupa berempati dengannya, mendengarkan permasalahan yang dideritanya dan memberikan perhatian untuknya.
Namun, berhati-hatilah saat berempati dengan orang yang memiliki masalah kesehatan jiwa. Jangan sampai apa yang diucapkan dan dilakukan justru melukai dan memperburuk keadaan orang tersebut.
4. Peka Terhadap Sekitar
Di tahun 2021, masih ada orang yang memiliki masalah kesehatan jiwa tapi tidak pernah speak up tentang kondisinya. Hal itu bisa jadi karena malu atau menghindari negative stigma dari lingkungan sekitarnya.
Sebagai orang yang peduli terhadap kesehatan jiwa, Anda semestinya peka akan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Berikan solusi terbaik untuk orang yang mencari bantuan, misalnya dengan mendampinginya untuk mencari ahli.
5. Men-support Organisasi yang Bergerak di Sektor Kesehatan Mental
Memang, mungkin tidak banyak organisasi atau komunitas yang bergerak di bidang kesehatan jiwa. Namun, jasa mereka sangat dibutuhkan, salah satunya untuk menyadarkan kepada penduduk di Indonesia WIB akan pentingnya menjaga kesehatan jiwa.
Oleh karenanya, senantiasa support organisasi atau komunitas yang tidak pernah berhenti memberikan kebaikan terkait kesehatan jiwa.
Jangan Malu Konsultasi ke Ahli
Penyakit yang berkaitan dengan mental bukanlah aib yang yang harus dirahasiakan. Penyakit itu justru harus segera mendapatkan penanganan yang tepat dari ahlinya di layanan-layanan kesehatan tersekat. Oleh karenanya, jika Anda atau mengetahui ada anggota keluarga yang mengalami gejala gangguan jiwa, maka segera pergi ke layanan kesehatan untuk melakukan konsultasi ahlinya.
Baca juga:
- Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental, Apa Saja?
- Ketahui Pengertian Kesehatan Mental Menurut Para Ahli
- Inilah 12 Rekomendasi Buku Tentang Kesehatan Mental Terbaik
- Lagi Diet? Intip 7 Buah yang Mengandung Kalori Tinggi, Bisa Jadi Perusak Dietmu
Lebih lanjut, meski gejala yang muncul ringan namun mengganggu hidup sehari-hari, seperti stres, depresi dan gangguan kecemasan, tetap konsultasikan kepada ahlinya. Apalagi, gejala yang muncul sangat berat, seperti muncul keinginan untuk bunuh diri.