Intip 5 Teori Nikola Tesla yang Terkenal

Teori Nikola Tesla – Pernah dengar tentang Nikola Tesla? Yups, Ilmuwan Listrik Terbesar yang pernah dimiliki dunia. Nikola Tesla (lahir 10 Juli 1856 – meninggal 7 Januari 1943), dikenal sebagai seorang penemu, fisikawan, teknisi mekanika, dan teknisi listrik keturunan Serbia-Amerika.

Penemuan-penemuannya sangat maju dan revolusioner pada zamannya dan untuk era modern sekarang ini. Can you imagine? How much is the contibutions of Nikola Tesla to world science? Berikut 5 Teori Nikola Tesla yang mendasari beberapa penemuan penting dunia.

Tesla adalah seorang kontributor penting dalam perkembangan medan elektromagnetik dan listrik secara komersial pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Salah satu penemuan yang mendapatkan hak paten adalah teorinya mengenai sistem tenaga listrik arus bolak-balik (AC = Alternating Current), termasuk di dalamnya sistem distribusi listrik fase banyak (daya polyphase) dan motor arus bolak-balik.

Intip 5 Teori Nikola Tesla yang Terkenal

Teori Sistem Tenaga Listrik Arus Bolak-Balik (AC = Alternating Current) – Teori Nikola Tesla ini mengenai system tenaga listrik arus bolak-balik

Tesla adalah seorang kontributor penting dalam perkembangan medan elektromagnetik dan listrik secara komersial pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Salah satu penemuan yang mendapatkan hak paten adalah teorinya mengenai sistem tenaga listrik arus bolak-balik (AC = Alternating Current), termasuk di dalamnya sistem distribusi listrik fase banyak (daya polyphase) dan motor arus bolak-balik.

Untuk mendapatkan pasokan listrik dari sumber AC ini, Tesla membuat pembangkit listrik dari air terjun Niagara dan mampu menyalakan listrik dari Buffalo sampai lampu jalan di New York. Nah, berkat penemuannya inilah sekarang kita bisa menikmati listrik setiap saat.

Listrik yang dirasakan semua orang di dunia ternyata tidak lepas dari pengaruh ilmuwan yang satu ini. Banyak yang menghubungkan ketidakinginan Tesla untuk mengkomersilkan karya dan pemikirannya sebagai salah satu penyebab ketidakpopulerannya. Bahkan ada juga yang berkata bahwa banyak teori dari Tesla yang kemudian dipatenkan oleh ilmuwan lain. Di luar itu semua, Tesla merupakan ilmuwan yang sangat hebat.
Teori Tesla Coil – Teori Nikola Tesla yang berhubungan dengan nirkabel

Pernah dengar atau baca tentang Tesla Coil? Anak science pasti udah gak asing lagi. Teori ini ada kaitannya dengan transformator. Waduh, apalagi transformator itu? Transformator adalah komponen listrik yang terdiri atas dua buah kumparan dengan inti terbuat dari campuran besi yang digunakan sebagai penghubung rangkaian dengan level tegangan yang berbeda.

Tesla Coil sendiri diartikan sebagai Air Core Resonant Transformer (transformator dengan sistem resonansi yang menggunakan udara sebagai intinya). Pengen tahu prakteknya? Sudah banyak lho yang mencoba membuat Tesla Coil ini dari sumber baterai remote televisi sampai colokan di rumah, jadi searching sendiri ya.

Teori ini pula yang mendasari pemikiran tentang transmisi listrik masa depan yang tidak perlu lagi boros kabel (nirkabel), seperti yang saat ini sudah kita nikmati pada bidang telekomunikasi. Oiya, dari proyek Tesla Coil ini, sudah banyak terobosan penemuan lanjutan seperti Tesla Death Ray (Senjata Laser pemusnah Massal), proyek rahasia HFAARP (High Frequency Active Auroral Research Program) dan pembangunan Wanderclyffe Tower.

Berbagai mesin yang dihasilkan dari pemikiran Tesla telah banyak yang kemudian diproduksi secara massal. Tidak hanya untuk berbagai keperluan pembangunan tetapi juga sebagai pemusnah atau digunakan ketika perang. Oleh karena itu, Tesla juga merasa cukup menyesal dengan adanya alat yang bersifat negatif itu.
Lampu Photorontgent dan Kamera Sinar-X – Teori Nikola Tesla ini merupakan dasar dari lampu photorontgent yang digunakan untuk foto X-ray

Setelah melakukan serangkaian penelitian di bidang elektromagnetik dan radiasi ionisasi, Tesla menghasilkan penemuan tentang Kamera Sinar-X. Pada saat itu, Tesla menemukan lampu Photorontgent yang dipakai untuk X-Ray.

Kamera sinar-X Tesla merupakan piranti pertama yang mampu melihat struktur organ dalam tubuh manusia, dan kemudian menjadi salah satu titik pengembangan dalan bidang teknologi kedokteran. Banyak orang yang kemudian tertolong karena melihat hasil dari kamera sinar X yang digunakan untuk melihat bagaimana kondisi tulang atau gangguan pada organ dalam.

Oleh karena itu, teknologi memang ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan banyak ilmu lain. Misalnya saja kedokteran dan pengobatan.
Radio – Teori Nikola Tesla yang percobaan awalnya dilakukan untuk mengirim sinyal radio berjarak 50 mil, hebat ya!

Siapa penemu radio? Pasti jawabnya banyak yang menyebut Guglielmo Marconi. Namun setelah ditelusuri, ternyata penemu radio sebenarnya adalah Nikola Tesla. Percobaannya sendiri dilakukan dengan pengiriman sinyal listrik melalui resonansi, dan Tesla berhasil mengirimkan sinyal radio sampai pada jarak 50 mil.
Remote Control dan Humanoid Robots (Teknologi Robotika) – Teori Nikola Tesla yang awal penemuannya, Ia katakan bahwa dapat menggerakkan perahu diatas air dengan pikirannya

Pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya remote control kan? Dari televisi, AC, mainan, kendaraan bermotor, dan alat elektronik lainnya, sudah bisa dioperasikan dengan remote control. Awal Tesla mendemonstrasikan penemuannya yaitu pada sebuah perahu yang mengapung di atas sebuah aquarium besar, yang ia bilang digerakkan dengan pikiran.

Padahal itu digerakkan dengan sinyal radio melalui sebuah remote control dari kayu. Tesla menyebutnya “teleautomaton”, itulah asal mula remote control yang kita kenal saat ini. Penemuan remote control juga mempengaruhi pandangan Tesla, bahwa suatu hari nanti akan lahir sebuah teknologi yang berkaca dari diri manusia, yaitu teknologi robotika.

Dari dasar pemikirannya tentang teori yang menyebutkan bahwa manusia dan makhluk hidup bergerak lantaran adanya impuls eksternal, maka terciptalan cetak biru (blue print) teknologi robotika.

Cetak biru tersebut berisikan rancangan mesin yang menyerupai manusia, yang bergerak dan bekerja layaknya manusia. Tetapi Tesla menyadari, keterbatasan teknologi pada masa itu belum mampu menyempurnakan teknologi robotiknya. Yes, nobody perfect guys.